Thursday, 1 December 2016

Inferno


Akhirnya bisa dapat juga filmnya Robert Langdon yang satu ini. Tahun kemarin, ini merupakan salah satu film yang aku tunggu-tunggu. Sekuel film adaptasi dari novel Dan Brown ini memang selalu menghadirkan semacam apa ya... semacam rasa penasaran untuk mengetahui kisah petualangan Robert Langdon dalam memecahkan misteri yang dihadapinya! Sepertinya kalo jadi dia, hidup gak bakalan bisa tenang deh. Sebagai pakar simbolog terkenal, seringkali tiap kali ada masalah yang berhubungan sama simbol, pasti akan melibatkan dirinya. Termasuk simbol-simbol yang digunakan anak alay yang mempunyai kehidupan 2 dimensi juga perlu memanggil dirinya kali..
Jujur sih.. dalam film-filmnya Dan Brown sebelumnya, meski gak bisa dibilang spektakuler, tapi ya cukup bagus lah (apalagi kalo dibandingin sama sinetron indonesia yang judulnya Anugerah Anak Tukang Bubur Cinta Jalanan Naik Haji atau sinetron ular-ularan naga indosiar yang efek CGI nya amit-amit itu pastilah filmnya Langdon menang banyak). Dalam film sebelumnya, adegan-adegan keren yang sebelumnya aku bayangkan akan menjadi heboh ternyata gak sehebat yang dideskripsikan oleh Dan Brown dalam novelnya. Ketika mambaca The Da Vinci Code ataupun Angel and Demons, sebenarnya pikiranku berharap nantinya filmnya memiliki paling tidak kemiripan dengan apa yang ditulis dalam novelnya. Namun ternyata tidak. Ada beberapa scene dalam novel yang tidak di-live-kan dalam filmnya. Bisa jadi karena... pemainnya takut kena Banned kali ya?
          Seperti contoh, analisis Langdon dalam novel the da vinci code mengenai “pelemahan” kekuasaan wanita yang terstruktur dan tersistematis dalam peradaban manusia tidak dicantumkan sama sekali di versi filmnya. Ada lagi analisisnya mengenai peranan agama-agama samawi dalam pelemahan peranan wanita pun sama sekali tak disinggung. Analisis lain yang tidak dijelaskan secara gamblang di film adalah ketika Langdon menerangkan kepada Teabing tentang ayat-ayat injil yang dalam analisisnya merupakan kunci dari pernikahan Yesus dan keberadaan keturunan Yesus. Yah, pasti lah jika hal itu diangkat dalam filmnya akan menjadi pelanggaran terhadap keyakinan tertentu, jadi maklum sajalah untuk hal ini.. (untung dalam novelnya kalimat-kalimat Langdon tidak disensor sama sekali. Coba deh bayangin kalo novelnya disensor. Pada bagian sensornya kita Cuma akan menemukan huruf xxxxxxx.xxxxxxxxxxx xxxxxxxxx. Xxxxxxxx..... apa coba maksudnya? Masak iya mau menggunakan sensor mozaik?)
          Dalam film Angel and Demons (2009) malah lebih banyak lagi adegan yang dihilangkan. Padahal aku sudah membayangkan dan berimajinasi tentang sebuah ledakan yang maha dahsyat di akhir cerita, dan juga tentunya efek-efek manusia terbakar yang bisa jauh lebih real daripada yang disajikan dalam film. But overall kedua film tersebut tentunya efek dan animasinya jaaauuuuhhhhhh lebih keren daripada efek sinetron ular-ularan atau naga-naga-an milik Indosiar yang... terlalu mengharukan untuk dideskripsikan..
          Kembali ke film inferno, sebenarnya aku juga berharap banyak dalam film ini. Tapi aku terus terang gak mau jadi seorang spoiler mengenai jalannya film ini. Sebenarnya agak kecewa dengan munculnya film ini. Karena, jujur sih aku lebih menunggu film dari novelnya Dan brown yang The Lost Symbol. Menurutku isinya akan lebih membuat shock (bahasa alaynya ditulis syookkkkk!!!) yang the lost symbol. Aku sudah membayangkan ketika dalam filmnya itu, Langdon mendapatkan undangan dari “mereka” dengan media potongan tangan manusia yang membentuk simbol yang ah.... sudahlah... tapi bener deh, The Lost Symbol jika nantinya disesuaikan dengan novelnya akan menjadi lebih keren daripada film lainnya... (harapan yang ah... sebagai pengobat galau karena ternyata yang difilmkan terlebih dahulu malah yang inferno... bukan yang the lost symbol..)
          Dalam film inferno ini, masih tetap saja dipenuhi dengan teka-teki yang harus dipecahkan oleh Langdon dan Dr. Sienna Brook. Sedikit spoiler (ini juga dari situsnya kok)...
“Ketika Robert Langdon terbangun pada sebuah rumah sakit di Italia dengan kondisi lupa ingatan, dia harus bekerja sama dengan Dr. Sienna Brooks, dan bersama-sama mereka harus berkejaran dengan waktu, melintasi Eropa untuk menggagalkan rencana besar yang mematikan”
Masih ingin spoiler?
Mungkin gambarnya saja ya dibawah..

Date released        : 28 October 2016
IMDb rating          : 6,4 (35,287 user)
Star                      : Tom Hanks, Felicity Jones, Irrfan Khan.
         
 

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...