Tuesday, 1 November 2016

Arti Lambang Gerakan Pramuka SMAN 1 Pamotan (Ambalan Bima Sena dan Arimbi)

Badge Bima Sena of SMAPA

Haaahh.... lama gak bisa update blog ini gara-gara sekarang kesibukan sebagai tukang wira-wiri semakin bertambah. Sampai lama gak bisa mampir ke blog ini.. aslinya sih ya, jarang ngeblog gara-gara gak ada bahan buat nulis. Jadi biar agak keren ya pakai alasan jadi orang sibuk. Gitu kan kelihatannya lebih gimana gitu di mata masyarakat umum... waaaaauuuuu... *suara jangkrik mulai membuat bulu ketek berdiri.
Begini asal muasal sampai aku harus turun tangan menulis blog ini lagi. Kemarin tuh ya, kemarinnya kemarin, tiba-tiba ada yang BBM aku (eiiitssss... jangan underestimate dulu. Begini-begini sekarang aku udah punya BB lho. Gak kayak dulu. Sekarang aku mah orangnya keren. Pengen bukti? Noohh, istri dan anakku aja keren. Pasti aku juga keren dong... *penonton protes). sampai dimana tadi? Oh ya sampai asal muasal cerita kenapa aku nulis postingan ini. Begini.. ketika itu, aku di BBM oleh salah satu guru daru SMAN 1 Pamotan (maaph pemirsah, aku gak akan memberitahu kalian jika yang BBM + miskol 1 x dengan durasi 3 detik itu namanya Pak Agus Isnanto. Biar ini tetap menjadi rahasia kami berdua saja. Agar semua gak tahu jika yang menghubungiku adalah pak Agus Isnanto.)
Beliau waktu itu bertanya tentang arti dari lambang Ambalan SMA kita dulu (mungkin karena saat itu beliau sedang mengisi acara kepramukaan di SMAN 1 Pamotan dan lupa dengan arti dari lambang ambalan kita dulu. Lalu kenapa tanyanya ke aku? Dulu aku juga sekolah disana. Jangan salah, jelek-jelek gini juga aku sekolah SMA Tauk.. jangan suka menghina gitu dongg..). Sreeeepppp.... aku berfikir sesaat sebelum menjawab pertanyaan beliau (yah kira-kira seminggu lah aku berfikirnya... *bisa kelar itu acara Pramuka kalau aku berpikirnya seminggu. Ngaco amat...). karena mengalami pikiran buntu dan tidak mampu menjangkau kenangan yang terkubur beberapa ratus tahun yang lalu akhirnya aku minta untuk dikirimkan gambar ambalan Pramuka SMAN 1 Pamotan. (aku ingatnya saat itu hanya nama Ambalan yaitu Arimbi dan Bima Sena, serta kata-kata “Krida Tyasing Hagni” yang terukir di Badge ambalan kita dulu).
“Pak Dhe... aku terangke Badge Bimasena”. Kira-kira begitulah permintaan dari Pak Agus Isnanto waktu itu. Haiisshh... sebenarnya sulit saat itu untuk menjelaskan. Lupa-lupa ingat dan juga seingatku dulu kami gak pernah diberikan penjelasan secara ekslusif mengenai hal ini. Namun jika ada gambarnya pasti bisa teringat kembali (mudah-mudahan). Ketika aku coba searching ke simbah dengan keyword “Lambang Bimasesa” atau “Lambang Arimbi” atau pencarian dengan keyword sejenis yang nyerempet-nyerempet itu, ternyata juga simbah belum ada yang unggah dalam bentuk jpeg atau turunan vektor. Yah akhirnya mau ndak mau ya minta dikirimin Pak Agus.. dan Alhamdulillah kemarin gambar vektor sederhana dari Ambalan SMAN 1 Pamotan sudah jadi dan bisa dijadikan sebagai gambar di postingan kali ini. (mohon jangan dihina apalagi dipuji. Gambar yang aku buat masih dalam tahap beta, jadi masih butuh banyak penyempurnaan disana-sini)
Kembali lagi ke topik. Setelah melihat gambar badge Arimbi kurang cahaya yang dikirimkan Pak Agus (Mungkin karena memotretnya tidak dengan menggunakan cinta kasih dan kesetiaan.. Wtf, Masa bodo ah dia poto badge nya siapa. Xaxaxaxa) akhirnya ingatanku kembali ke zaman ketika masih mengenakan seragam pramuka dulu. Iya, dulu aku juga aktif di Pramuka. Kalo ndak percaya sini deh aku tunjukin kalo aku juga masih bisa melakukan tepuk pramuka... tepuk pramuuuka! Prok prok prok! Prok prok prok! Prok prok prok prok prok prok prok!! (hormat dan salim untuk pak Didik Pudianto yang menjadi mentor Pramuka kami ketika KML 2013 dulu). Sekilas setelah melihat badge Ambalan SMAPA, akhirnya bisa juga mengingat-ingat makna apa yang terkanding didalamnya.. mari kita jabarkan bersama-sama (Untuk pihak-pihak terkait, kakak senior, adek junior Bapak Ibu Guru SMAPA, mohon diberi masukan dan dibenarkan jika apa yang tertulis disini merupakan suatu kekeliruan. Terima kasih sebelumnya.. _/\_ )
          Seperti yang kita tahu, dalam lambang gerakan pramuka SMAPA (badge Bimasena ataupun Arimbi) terdapat unsur-unsur sebagai berikut:
1.     Warna Dasar Biru.
Lambang dasar dari badge ambalan SMAPA adalah biru (ini biru atau abu-abu siiihh? Kok warnanya rancu gini?). Ini menandakan bahwa ambalan ini berada di tingkatan SMA yang identik dengan warna biru atau abu-abu. Makna lain adalah warna identitas SMA Pamotan (meski bangunannya kebanyakan berwarna krem, namun warna biru dahulu sering digunakan dalam berbagai seragam di SMAPA. Baik itu seragam olah raga guru, ataupun kaos olahraga yang dipakai oleh tiap angkatan di SMAPA. Contohnya, seragam olahraga kami angkatan masuk 2003 dan lulus 2006, meski seragam olahraga kami didominasi warna putih, namun tetap ada pernik birunya di setrip kaos kami. Begitu juga dengan angkatan adik tingkat kami dulu). Jadi warna biru dapat disimpulkan menjadi 2 hal yang pertama, ambalan Bimasena dan Arimbi berkedudukan di tingkat SMA. Dan yang ke 2, warna biru merupakan warna identitas SMAPA sebagai sekolah dengan jenjang SMA.
2.    Bendera Merah Putih.
Ini artinya jelas bahwa keberadaan Ambalan Bimasena dan Arimbi serta SMAPA-nya berada dalam naungan yurisdiksi Negara Kesatuan Republik Indonesia. Baik itu secara de facto ataupun de yure. Posisi bendera yang berada dibawah Tulisan “SMAN 1 Pamotan” dan terletak dibagian atas mengartikan bahwa SMA Pamotan berdiri dan berpijak di Tanah Indonesia, letak diatas mengartikan bahwa negara Indonesia haruslah selalu dijunjung tinggi.
3.    Tulisan SMA N 1 Pamotan.
Tanpa dijabarkan panjang lebar luas tinggi volume pun kita semua tahu jika tulisan ini merujuk pada tempat dimana Ambalan Bimasena dan Arimbi berkedudukan.
4.    Angka 17 07
Angka ini pun merujuk pada lokasi tempat ambalan ini berada. 17 adalah nomor Pramuka untuk Cabang Rembang (ini berarti lokasinya ada dalam wilayah kabupaten Rembang. Dalam penomoran Pramuka, lengkapnya adalah 11.17.07 dimana angka 11 menunjukkan Nomor Pramuka Kwartir Daerah Jawa Tengah, 17 menunjukkan Kwartir Cabang Rembang dan 07 Menunjukkan Kwartir Ranting Pamotan)
5.    2 Lambang Pramuka (Cikal) yang berwarna Hijau.
Lambang 2 cikal yang berwarna hijau dapat diartikan sebagai berikut:
-      Arti pertama, Kita masih hijau baik itu dalam hidup ataupun dalam ilmu pengetahuan Kepramukaan. Karena posisi kita masihlah baru dan muda. Sehingga dilambangkan dengan hijau.
-      Arti kedua warna hijau adalah perwakilan dari alam / nature. Jadi bisa dikatakan bahwa Pramuka SMAPA adalah gerakan Pramuka yang beorientasi pada Alam.
-      Dua cikal menandakan bahwa setiap sesuatu pasti memiliki pasangan. Seperti baik dengan buruk, yin dan yang, siang dan malam, kiri dan kanan. Namun pada lambang ini, bisa pula dikatakan ini adalah perlambangan dari laki-laki dan perempuan, atau bisa pula ini berarti keseimbangan pada segala sesuatu yang kita lakukan.
6.    Gunungan Yang Berwarna Putih.
Dalam pewayangan, gunungan melambangkan hutan belantara, salah satu tempat dimana manusia bisa belajar dari alam. Gunungan juga mengartikan kekokohan, tekad yang kuat, dan bisa juga berarti pengayom atau tempat berlindung. Warna dasar putih mewakili jiwa suci-bersih yang melandasi pramuka SMAPA untuk belajar dari alam, mengayomi dan juga melindungi sesama tentunya.
7.    Kalimat “Krida Tyasing Hagni”
Kalimat ini selalu aku ingat karena setiap hari jum’at dan sabtu selalu nempel di lengan kiri baju pramuka-ku dulu. Krida Tyasing Hagni. Secara epistimologi, kalimat dalam bahasa sansekerta ini (lebih jelasnya sih tanya sama Bapak Wijoyo Hadi. Bapak guru sejarahku dulu. Apakah ini bahasa sansekerta asli ataukah sudah masuk dalam bahasa jawi yang diserap dari bahasa Sansekerta). Kalimat ini jika dianalisis dapat dipecah menjadi 3 kata. Yakni “Krida” yang berarti Tindakan/Perbuatan/Amalan. Tyasing yang berarti Hati/Laksana/Seperti/bisa juga berjiwa, dan Hagni yang berarti Api. Jadi secara bahasa, dapat diartikan sebagai perbuatan yang dijiwai api, perbuatan laksana api, perbuatan seperti api, perbuatan berhati-kan api. (Untuk jelas dan pastinya mungkin bapak ibu Guru SMAPA berkenan untuk memberikan koreksi). Mengapa api (hagni)? Tentu kita tahu jika sifat api adalah membakar, berkobar. Ini adalah lambang semangat. Api adalah lambang kobaran semangat. Jadi, diharapkan semua perbuatan yang kita lakukan layaknya api yang selalu berkobar dan penuh dengan semangat.
8.    “Bimasena” / “Arimbi”
Ini adalah nama ambalan kebangganku, dan kebanggaan semua yang pernah bersekolah di SMAN 1 Pamotan. Namanya diambil dari tokoh pewayangan, Bimasena (Werkudara) dan istrinya Arimbi. Seperti yang kita tahu, Bimasena atau Werkudara merupakan seorang ksatria dan termasuk keluarga Pandawa dan terlahir sebagi Putera ke 2. Sosoknya tinggi besar, kuat dan dapat diandalkan ketika ada marabahaya. Mungkin itulah yang membuat para pendahulu kita memberikan nama Bimasena pada badge Pramuka kita. Sedangkan Arimbi adalah istri dari Bimasena yang berwujud asli seorang Rakshasi, namun menjelma menjadi seorang wanita yang tangguh, kuat dan bijaksana. (lengkapnya dapat dicari tahu sendiri ya). Dari pernikahan mereka, lahirlah Gatotkaca nantinya. (akan lebih baik lagi jika Bapak Ibu guru berkenan untuk menceritakan mengapa 2 tokoh ini yang diangkat menjadi nama ambalan kita sehingga kita tahu sejarah aslinya dari sumbernya secara langsung)
9.    Dasar Warna Cokelat Pada Kalimat Krida Tyasing Hagni dan Bimasena/Arimbi.
Ada 2 hal yang dapat kita gali informasinya dari warna cokelat ini. Yang pertama tentu saja warna itu adalah warnanya pramuka (ya iyalaaahhhh... emang pernah tahu pramuka Indonesia warnanya ijo-ijo kayak lontong gitu?) dan yang ke 2, pemilihan warna cokelat untuk disematkan di badge Bimasena-Arimbi mempunyai makna filosofis untuk kemakmuran. Baik itu kemakmuran Pramukanya, kemakmuran sekolahnya, atau kemakmuran mereka yang bernaung dibawah Ambalannya. Bukankah kita semuanya tahu jika warna kuning adalah warna yang melambangkan kemakmuran? Bisa jadi itu adalah doa dari gerakan pramuka SMAPA khususnya... Semoga....
Yuhhh... itulah sekilas tentang lambang gerakan pramuka di SMAPA. Sepertinya lama sekali aku tak pernah merasakan hawa pramuka sepertimana yang aku rasakan dulu ketika masih SMA. Rindu? Jelas rindu. Tapi apalah daya.. tangan tak sampai untuk menjangkau SMAPA. (gile aja, Sedan-Pamotan 10 Kilo mbloo... ya gak bakalan sampai lah itu tangan....)
          Semoga dengan postingan kali ini, dapat membantu teman-teman dan juga siapapun yang ingin tahu tentang makna dibalik ambalan SMAPA, dan juga pastinya, jika ada kesalahan yang tertulis disini, dengan segala hormat mengharapkan pembenahan untuk semakin menyempurnakan postingan ini..

          Terima kasiiiii.... byebyeeeee...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...