Friday, 6 July 2018

Maaf Pendukung Inggris, Tahun Ini Bukan The Three Lions Juaranya!

Inggris akhirnya memastikan diri merebut satu tiket ke babak 8 besar Piala Dunia 2018 Russia selepas pada pertandingan 16 besar kemarin mampu menghempaskan kekuatan Amerika Latin, Kolombia. Perlawanan alot kedua tim, membuahkan hasil yang sama kua 1-1 hingga akhir masa perpanjangan waktu. Dan, kunci kelolosan Inggris pun akhirnya harus ditentukan melalui adu tendangan penalti yang berkesudahan 4-3 untuk kemenangan The Three Lions (fifa.com 04/07/2018)

Gambar via fifatv
Meski mampu melaju ke babak 8 besar, namun untuk menjadi jawara, Inggris sepertinya masih memerlukan perjuangan yang berat. Meski selama ini berhasil menjadi superior atas lawan-lawannya (kecuali saat menghadapi Belgia), kekuatan lini per lini yang dimiliki oleh skuat Gareth Southgate ini tidaklah merata. Bisa dikatakan, dengan pola 3-5-2 yang dia usung, menitikberatkan pada kekuatan lini tengah dan lini serang timnya untuk membuat “fatamorgana” kekuatan lini belakang timnya. Dengan konsep pertahanan terbaik adalah menyerang yang dianut sang pelatih, Timnas Inggris pada gelaran Piala Dunia kali ini memang mengedepankan pola penyerangan menyeluruh untuk mengintimidasi lawan, sehingga tim-tim yang dihadapi, sebisa mungkin tidak melakukan ancaman kepada 3 pemain belakang yang ada.

Gambar via fifatv
Hal ini terbukti efektif untuk menciptakan peluang dan juga gol saat menghadapi tim-tim yang memiliki konsep penyerangan tak sekuat Inggris. Di fase grup contohnya, pada laga perdana, mereka mampu mengurung pertahanan Tunisia dan mengakhiri laga dengan skor 2-1, kemudian melawan Panama, mereka bahkan bisa menyerang sepanjang pertandingan, dan menghabisi lawannya dengan skor mencolok 6-1. Namun, ketika menghadapi Belgia yang juga memiliki konsep penyerangan stabil dengan pola dan pakem permainan 4-3-3 serta turunannya, Inggris harus bertekuk lutut dengan skor 1-0 (mirror.co.uk 28/06/2018). Dalam pertandingan tersebut, Belgia sejatinya memainkan sepakbola sederhana. Pertama, mereka hanya perlu untuk mematahkan penyerangan Inggris yang begitu bergelombang, kemudian, yang kedua, sebisa mungkin melewati hadangan lini tengah Inggris, untuk kemudian memberikan ancaman kepada para pemain belakang yang “dilindungi” lini tengah dan juga depannya.

Gambar via fifatv
Dalam laga melawan Kolombia pun Inggris memainkan pola yang sama. Mereka konstan menyerang sepanjang laga, untuk meminimalisir ancaman yang dibuat oleh para pemain Kolombia, dan hasilnya memang positif. Mereka mampu memaksa lawannya untuk berfokus pada pertahanannya sendiri, dan hanya sesekali melakukan serangan. Namun, jika Inggris tetap memainkan pola yang sama di babak-babak selanjutnya, tentu akan sangat riskan. Berkaca dari pengalaman kekalahan mereka atas Belgia yang memiliki konsep penyerangan yang kuat, tentu mereka patut was-was. Bagaimana tidak, 7 tim lainnya yang lolos ke babak 8 besar memiliki konsep penyerangan yang kuat, seperti Uruguay, Perancis, Belgia, hingga Brazil yang berpotensi menjadi lawannya di babak final nanti. Untuk 8 besar hingga semifinal, mungkin hanya Kroasia yang memiliki konsep penyerangan kuat. Sedangkan Swedia (lawan selanjutnya), dan Russia, bisa jadi bukan suatu ancaman yang berat bagi mereka. Jika mengandalkan skema yang ada saat ini, maka akan sangat mungkin, Inggris maksimal hanya akan mampu mencapai babak final (saya berharap mereka akan bertemu dengan Kroasia di babak semifinal, agar pola 3 bek mereka teruji kembali). Tapi, bola itu, bundar, who knows the future?

Sumber: armada11, UC WE Media (http://tz.ucweb.com/7_2uSrK)

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...