Thursday, 1 October 2015

Antara Lee Jong Suk, Mario Maurer, dan Donnie Sibaranie



Selamat datang dibulan oktober para pembaca. Selamat datang di bulan yang istimewa ini, selamat datang di bulanku, dan selamat datang di bulan ke sepuluh yang sebenarnya berarti kedelapan. (iya kok, dalam sejarah awalnya kan oktober dulunya adalah bulan ke delapan, arti dari “Okto” kan juga delapan, tapi dalam perkembangannya saat ini oktober menjadi bulan kesepuluh meski berarti delapan). Yupsss.. sekali lagi selamat datang di bulan Oktober, selamat datang di bulanku. Back To October! Seperti lagunya taylor swift yang fenomenal ituuuhhh... (maksain banget, judulnya back to December keleeeuuussssss...). semoga dibulan ini semua yang kita kerjakan diberikan kelancaran. Dan tak lupa, sebagai seorang yang selalu tampan dan mempesona, aku ucapkan selamat ulang tahun buat para pembaca yang lahir dibulan oktober, dan kebetulan nyasar dimari.
Untuk mengawali bulan oktober ini, sebenarnya hati kecil ingin membahas beberapa aplikasi dunia pendidikan yang sedang moncer beserta trik-triknya seperti dapopaudni, Info GTK, ataupun aplikasi LI yang kembali harus kita kerjakan. Tapi, karena ini adalah oktober, bulanku yang penuh dengan cinta dan kasih sayang, bulan dimana aku dulu menghirup udara di dunia ini untuk pertama kalinya, maka aku putuskan untuk menulis tentang hal-hal yang tidak membutuhkan pemikiran. Jadi, enjoy sajalah. Nikmati yang ada saja.
Beberapa waktu ini, my wife cap bojo sering protes kepadaku. Bukan karena gaji yang sedikit, bukan juga karena kucingku yang tercantik si Bella Annabelle Conchita melahirkan 2 anak yang lucu-lucu (ini apa hubungannya sih??) bukan juga karena kegiatan sehari-hariku yang sangat jarang bisa bertemu dengan si dek bojo dan debay didalam kandungan. Tapi karena satu hal, beberapa waktu belakangan ini kulitku yang semula bening bersih dan suci, berubah menjadi hitam kemerahan. Aneh kaannn?? Yah, maklum lah, agustus hingga september merupakan bulan-bulan dimana tugas luar ruangan lebih banyak daripada tugas dalam ruangan. Jadi, kalo penampakanku yang sehari-harinya kumus-kumus, dekil, dan memuakkan, berubah menjadi diambang batas kata “menjijikkan”. Hekhekhek. Tapi kan gak masalah. Seorang kuli kan juga harus selalu menuruti apa yang diperintahkan oleh atasan. Kalo atasan meminta untuk kerja diluar ruangan, aktifitas luar ruangan, ya kita turuti sajalah. Lagian juga ada alasan kenapa aku yang semula berkulit putih (Jika habis mandi dengan tipe x) atau kuning (Jika habis kecebur cat warna kuning, bukan biru) menjadi rela untuk sementara waktu berubah menjadi berkulit merah ato hitam. Alasan pertama tentu karena setelah kegiatan luar ruangan berakhir, dalam tempo 2 minggu hingga sebulan kulit ini akan kembali seperti sedia kala. Dan yang kedua yang gak kalah penting adalah, cowok dengan kulit putih atau bersih itu identik dengan cowok melambai, bences, hode, dan kurang macho. Beda dengan cowok berkulit kehitaman yang menonjolkan kesan kuat dan macho (brangasan juga....). jadi tak perlu takutlah jooo dengan kulit itemku ini. Gak selamanya ae kok. Cuma sementara. Okee??
Kemudian kemarin itu ya, dek bojo juga mempunyai permintaan yan aneh. Gara-gara kemarin aku donlod pilem dan drama korea, aku malah diminta buat potong rambut seperti pemeran Choi Dal Po / Ki Ha Myung dalam Drama Korea yang berjudul “Pinocchio”. Bukannya apa-apa sih, aku bisa saja potong dengan model seperti itu. Toh aku juga yakin kalo aku nantinya bakalan semanis si Lee Jong Suk kalo potong model begitu. Tapi yang jadi permasalahan adalah, ternyata ketika aku mampir ke tukang pangkas rambut untuk potong model begitu, hasil yang dicapai adalah, wajahku jadi nampak awut-awutan dan sangat jauh dari Choi Dal Po. Malah jadi mirip dengan si Choi Dal Boh alias Jiboh anaknya tetangga samping rumah yang juga merangkap jabatan sebagai pacarnya mbak-mbak penjaga konter depan pasar sana.
Melihat penampilanku yang seperti itu, akhirnya mas-mas tukang pangkas rambut memberikan masukan... “Pak, daripada wajah dan muka bapak gak berbentuk seperti ini, mending dipangkas seperti biasa aja ya. Seperti potongan ala guru yang gak aneh-aneh”. Oke deal! Aku nurut dengan mas-mas tukang pangkas yang mempunyai jiwa seni lebih moderat daripada aku. Jadinya.... yah, aku potong seperti biasa sajalah. Persetan dengan si Choi Dal Po ato si Choi Dal Boh itu. Yang penting mah, wajah kerenku bisa kembali dinikmati oleh para khalayak ramai. Lagian juga kalo aku potong rambut model si choi dal po, bisa-bisa nanti kepalaku jadi sarang kecoak dan ulet bulu. Lha rambut pendek biasa aja sering dipakai pindahan para semut, apalagi yang kayak gitu? Ampun dahhh....
Lee Jong Suk 1

Lee Jong Suk 2

Lee Jong Suk 3

Lee Jong Suk Beraksi
Sebenarnya, masih ada lagi permintaan dek bojo yang agak diluar akal. Begini ceritanya, aku kan juga punya hobi donlod film tuh dari dulu. Nah, semua jenis dan genre film aku donlodin semua. Mulai dari film anak-anak, sampai film untuk kakek-nenek aku punya. Maklum, dengan paketan berihitam unlimited, aku bisa puas donlod berapapun film yang aku mau. Iya, beneeerrr. Aku donlod film biasanya menggunakan HP! Tepatnya yang bermerek Blekberi itu. Jadi biasanya, menjelang tidur atau ketika mengerjakan sesuatu gitu, aku sebelumnya donlod dulu film yang aku pengen. Nah, nanti kan begitu kerjaan selesai, dan juga istirahat selesai, donlodan film pun juga selesai. Dalam sehari, kadang kalo sedang gila, bisa mendonlod film sampai 5 gb lebih. Itu semua gratis. Hanya bermodal bb dan paketan si merah dan juga aplikasi ucretwebroser.
Mario Maurer

Mario Maurer 2
Nah permasalahannya adalah, ketika nonton pilem thailand, yang ada bintangnya si Markonah, eh, Mario Maurer itu, dek bojo jadi pengen nonton itu terus. Kali aja dengan nonton terus si Mario Maurer, nanti kalo anaknya cowok bisa mirip dengan si Mario itu. Begitu alasannya. (Bagi yang belum tahu siapa Itu Mario Maurer, doi adalah pemain Film Crazy Little Thing Called Love yang mengharu biru penuh dengan tawa dan airmata itu lhooo...). Tapi kok malah aku jadi takut ya? Kalopun benar nanti anak kami itu lahir cowok, dan mirip dengan si Mario, gak ada miripnya sama aku ataupun si istri, apa kata para tetangga?? Bukankah itu nanti malah membuat mereka bertanya-tanya, itu anak mirip siapa? Kalo begitu kasusnya nanti malah kayak Il Rak di Film Chronicle of Blood Merchant itu (kalo gak tau filmnya, browsing aja deh....). but, karena itu permintaan dari istri tersayang, maka, okelah. Aku donlodin film-filmnya si Mario Maurer. Mulai yang bergenre komedi, horror, action, hingga genre gak jelas. Dan alhamdulillah, hingga saat ini, sudah ada beberapa film si Mario yang terdonlod oleh hape ini. Paling tidak ya semoga saja nanti kalo cowok memang bisa mirip dengan si Mario Maurer, ato paling gak ya mirip dengan Donnie Sibaranie sang pokalis ADA band. <<<<< kalo ini sih lebih mungkin. Secara ayahnya kan memang mirip banget dengan mas Doni Sibarani!


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...