Hallo
sobat blogger, lama juga ya aku ndak nulis lagi di blog ini. Biasa sebagai
pengangguran sukses aku sedang mencoba untuk mencari kesibukan yang bisa
menghasilkan. Tau gak sih, ketika pertama kali buka ini blog, hal pertama yang
aku lihat adalah... banyak sarang laba-laba di pojokan! Sampah-sampah
berserakan, dan gak lupa keadaan yang mengenaskan karena sudah lama banget gak
pernah tersambangi. Bahkan ada juga yang terlihat sedang membangun rumah kumuh
di pojokan lain dari blog ini... Coba bayangkan, gimana jadinya blog ini jika
begini terus menerus? Bisa-bisa ini blog datang dalam mimpi dan berteriak
keras-keras “aku tuh gak bisa di giniin!” nah lhoo? Jadi serba salah kan? Mau
jawab apa coba kalo sampe blog ini bilang gitu? Permintaan maaf tentunya gak
bakalan cukup...
Emmmm....
gimana ya, aku sebenarnya mau cerita tentang bulan juli ini. Tau ada apa dengan
bulan juli? Bulan tahun pelajaran baru? Tentu saja iya. Bulan sebelum bulan
agustus? Iya kuga jawabannya. Tapi itu semua tentu jawaban yang sangat
mainstream dan bisa dijawab sama kakek-kakek tatoan ato nenek-nenek yang suka
koprol depan serta koprol belakang. Tau gak, bulan juli ini, aku mendengar
kabar kalo aku akan diwisudaaaaaaa! Horeeeeee..... hiyesss... hiyesss....
*bentar, bentar, bukannya udah wisuda beberapa tahun yang lalu? Iya benar aku udah
wisuda beberapa tahun lalu, tapi, di kuliah kemarin ini, baru akan wisuda di
bulan juli tahun ini... (yang sering aku definisikan sebagai kuliah yang peserta
kuliahnya lebih banyak orang-orang tuanya daripada anak-anak mudanya. Banyak emak-emaknya
daripada bapak-bapaknya...) -ini gak penting banget kan definisinya? Haha..
Farewell
party? Ah udah gak jaman lah untuk kita. Udah pada tua-tua juga ngapain ada
farewell-farewell party an. Mending banyak-banyakin dzikir biar terampuni
dosa-dosanya.. ngomong-ngomong masalah dosa, sepertinya aku punya banyak dosa
pada teman-teman sekelas deh. Selama satu setengah tahun ini, seringkali dalam
perdebatan atau diskusi yang terjadi didalam proses pembelajaran, aku sering (mungkin
sih) mengeluarkan kata-kata yang bisa jadi menyakiti bapak-ibu teman sekelas
dalam perkuliahan ini. Hemmm... bagaimana jika aku minta maaf? Tapi aku yakin
kok, tanpa meminta maaf pun mereka semua sudah memaafkan aku.. hiihihihihi....
untuk teman-teman sekelas, aku minta maaf ya dengan tulus hati dan sepenuh jiwa
jika kemarin-kemarin sewaktu kita berkuliah, sering membuat anda semua erosi
jiwa. Pak Sholeh, Pak Kadiman, Pak Sugiyanto, Bang Jakar, Mas Umam, Pak Muhaji,
Bu Parwati, Bu Imroatun Azizah, Bu Nurul Wahyuni, Bu Nurul Istiana, Bu
Sulastri, Bu Windi, Bu Qoim, Bu Rani, Bu Nunuk, Bu Karsiatin, Bu Pristawati, Bu
Lilik, Bu Novi, Bu Darwati, Bu Rudaningsih, Bu Lamah, Bu Sumisih dan aku
sendiri, M. Fuad S. T, meminta maaf kepada panjenengan-panjenengan semua atas segala
kesalahan dan kekhilafan yang telah aku lakukan selama kita bersama (itu kenapa
minta maaf juga pada Fuad ST, bukannya itu sama aja minta maaf pada diri
sendiri? Tau ah.. bodo amat..). Terutama pada Bang Jakar, Pak Kadiman, dan Pak
Soleh yang kemana-mana selalu bersama dan saling mencela serta menghina diluar
batas kewajaran manusia. Maafkan aku yang sering mencela dan menghina kalian
bertiga, meskipun selama ini aku sadar bahwa tanpa aku cela dan aku hina pun
kalian bertiga sudah tercela dan terhina dari sananya... paling terutama lagi
untuk pak Soleh yang sudah aku anggap seperti bapak sendiri (karena nama
bapakku juga sama dengan orang ini, ganti nama napa pak? Biar gak sama-an sama
nama bapakku. Hiiiiihiii).
Emmm...
biasanya dalam sebuah tulisan, konklusi dan bagian terpenting adalah pada
bagian belakang tulisan menjelang akhir tulisan... iya, ini sama kok. Aku memberikan
bagian yang paling spesial dan bagian terpenting dibagian belakang ini. Yaitu...
bagian untuk keluarga, terutama dari yang paling utama adalah anakku tercinta Adeeva Shakila Afsheen Almeera dan istriku
tercinta Fevi Ariastana. Tentunya ucapan terima kasih dan maaf juga gak cukup untuk
menggambarkan pengorbanan mereka berdua. Terima kasih karena selama perkuliahan
ini berjalan, telah memberi dukungan, baik moril serta materil demi
terselesaikannya kuliah ini. Terima kasih karena selama ini telah mengerti
dengan segala kesibukan seorang pengangguran yang sedang mencari pekerjaan yang
seadanya, terima kasih karena telah memaklumi waktu-waktu yang seharusnya kita
gunakan berkumpul harus tersita untuk aktifitas belajar dan pengerjaan tugas. Maaf
juga karena selama menuntut ilmu, banyak waktu yang seharusnya bisa membuat
kita bersama harus terlewat demi perkuliahan.. terima kasih dan maaf untuk
semua hal yang mungkin terlupa disini... my wife always understand me and she
will be...
Oke,
selamat wisuda teman-teman. Semoga kedepannya kita dapat berkumpul kembali
dalam kesuksesan bersama!
No comments:
Post a Comment