Thursday, 20 July 2017

Aku Wisuda Lagi Ya?


Hallo sobat blogger, lama juga ya aku ndak nulis lagi di blog ini. Biasa sebagai pengangguran sukses aku sedang mencoba untuk mencari kesibukan yang bisa menghasilkan. Tau gak sih, ketika pertama kali buka ini blog, hal pertama yang aku lihat adalah... banyak sarang laba-laba di pojokan! Sampah-sampah berserakan, dan gak lupa keadaan yang mengenaskan karena sudah lama banget gak pernah tersambangi. Bahkan ada juga yang terlihat sedang membangun rumah kumuh di pojokan lain dari blog ini... Coba bayangkan, gimana jadinya blog ini jika begini terus menerus? Bisa-bisa ini blog datang dalam mimpi dan berteriak keras-keras “aku tuh gak bisa di giniin!” nah lhoo? Jadi serba salah kan? Mau jawab apa coba kalo sampe blog ini bilang gitu? Permintaan maaf tentunya gak bakalan cukup...
          Emmmm.... gimana ya, aku sebenarnya mau cerita tentang bulan juli ini. Tau ada apa dengan bulan juli? Bulan tahun pelajaran baru? Tentu saja iya. Bulan sebelum bulan agustus? Iya kuga jawabannya. Tapi itu semua tentu jawaban yang sangat mainstream dan bisa dijawab sama kakek-kakek tatoan ato nenek-nenek yang suka koprol depan serta koprol belakang. Tau gak, bulan juli ini, aku mendengar kabar kalo aku akan diwisudaaaaaaa! Horeeeeee..... hiyesss... hiyesss.... *bentar, bentar, bukannya udah wisuda beberapa tahun yang lalu? Iya benar aku udah wisuda beberapa tahun lalu, tapi, di kuliah kemarin ini, baru akan wisuda di bulan juli tahun ini... (yang sering aku definisikan sebagai kuliah yang peserta kuliahnya lebih banyak orang-orang tuanya daripada anak-anak mudanya. Banyak emak-emaknya daripada bapak-bapaknya...) -ini gak penting banget kan definisinya? Haha..
          Farewell party? Ah udah gak jaman lah untuk kita. Udah pada tua-tua juga ngapain ada farewell-farewell party an. Mending banyak-banyakin dzikir biar terampuni dosa-dosanya.. ngomong-ngomong masalah dosa, sepertinya aku punya banyak dosa pada teman-teman sekelas deh. Selama satu setengah tahun ini, seringkali dalam perdebatan atau diskusi yang terjadi didalam proses pembelajaran, aku sering (mungkin sih) mengeluarkan kata-kata yang bisa jadi menyakiti bapak-ibu teman sekelas dalam perkuliahan ini. Hemmm... bagaimana jika aku minta maaf? Tapi aku yakin kok, tanpa meminta maaf pun mereka semua sudah memaafkan aku.. hiihihihihi.... untuk teman-teman sekelas, aku minta maaf ya dengan tulus hati dan sepenuh jiwa jika kemarin-kemarin sewaktu kita berkuliah, sering membuat anda semua erosi jiwa. Pak Sholeh, Pak Kadiman, Pak Sugiyanto, Bang Jakar, Mas Umam, Pak Muhaji, Bu Parwati, Bu Imroatun Azizah, Bu Nurul Wahyuni, Bu Nurul Istiana, Bu Sulastri, Bu Windi, Bu Qoim, Bu Rani, Bu Nunuk, Bu Karsiatin, Bu Pristawati, Bu Lilik, Bu Novi, Bu Darwati, Bu Rudaningsih, Bu Lamah, Bu Sumisih dan aku sendiri, M. Fuad S. T, meminta maaf kepada panjenengan-panjenengan semua atas segala kesalahan dan kekhilafan yang telah aku lakukan selama kita bersama (itu kenapa minta maaf juga pada Fuad ST, bukannya itu sama aja minta maaf pada diri sendiri? Tau ah.. bodo amat..). Terutama pada Bang Jakar, Pak Kadiman, dan Pak Soleh yang kemana-mana selalu bersama dan saling mencela serta menghina diluar batas kewajaran manusia. Maafkan aku yang sering mencela dan menghina kalian bertiga, meskipun selama ini aku sadar bahwa tanpa aku cela dan aku hina pun kalian bertiga sudah tercela dan terhina dari sananya... paling terutama lagi untuk pak Soleh yang sudah aku anggap seperti bapak sendiri (karena nama bapakku juga sama dengan orang ini, ganti nama napa pak? Biar gak sama-an sama nama bapakku. Hiiiiihiii).
          Emmm... biasanya dalam sebuah tulisan, konklusi dan bagian terpenting adalah pada bagian belakang tulisan menjelang akhir tulisan... iya, ini sama kok. Aku memberikan bagian yang paling spesial dan bagian terpenting dibagian belakang ini. Yaitu... bagian untuk keluarga, terutama dari yang paling utama adalah anakku tercinta Adeeva Shakila Afsheen Almeera dan istriku tercinta Fevi Ariastana. Tentunya ucapan terima kasih dan maaf juga gak cukup untuk menggambarkan pengorbanan mereka berdua. Terima kasih karena selama perkuliahan ini berjalan, telah memberi dukungan, baik moril serta materil demi terselesaikannya kuliah ini. Terima kasih karena selama ini telah mengerti dengan segala kesibukan seorang pengangguran yang sedang mencari pekerjaan yang seadanya, terima kasih karena telah memaklumi waktu-waktu yang seharusnya kita gunakan berkumpul harus tersita untuk aktifitas belajar dan pengerjaan tugas. Maaf juga karena selama menuntut ilmu, banyak waktu yang seharusnya bisa membuat kita bersama harus terlewat demi perkuliahan.. terima kasih dan maaf untuk semua hal yang mungkin terlupa disini... my wife always understand me and she will be...
          Oke, selamat wisuda teman-teman. Semoga kedepannya kita dapat berkumpul kembali dalam kesuksesan bersama!

          
Both of You are so special...

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...