Saturday, 5 July 2014

Move On... Huwaaattt???



Yah... kata move on memang sering kita dengar.. tapi apa sih sebenernya yang dinamakan move on itu?? jangan tanya aku dong... aku sendiri juga bingung dengan apa yang dinamakan dengan move on.. tapi saat ini aku lagi pengen membahas tentang move on..

          Move on, berarti bergerak, berpindah, meninggalkan sesuatu dibelakang kita (left behind). Artinya apa?? Artinya jelas, meninggalkan sesuatu dengan sengaja, terlebih jika sesuatu tersebut sangat menyakitkan kita. Namun jangan salah, melakukan move on dalam realita kehidupan, tidak semudah ketika kita mengucapkannya. Ini seperti ketika kita mengucapkan kalimat “sabar ya...” kepada teman kita yang sedang mengalami kesusahan, namun ketika kita yang mengalami kesusahan, dan orang lain mengatakan “sabar yaaa...” Pasti hati kita akan mengatakan bahwa hal itu tidak akan mudah. Malah, yeng lebih parah adalah, ketika orang lain mengatakan itu kepada kita, seringkali kita menggerutu dalam hati dan berujar “kalo Cuma kata-kata sih gampang.. coba kamu yang kena kesusahan... pasti gak akan bisa sabar..”
Ada banyak hal yang menyebabkan seseorang tidak bisa move on. Apalagi ketika kita diputusin sama pacar. terlebih ketika kita sudah mulai menerapkan konsep cinta mati. Waktu ditinggalin oleh dia, tanpa sadar kita akan meraung-raung dan berfikir tak mungkin bisa move on. Pikiran kita akan terperangkap dengan berbagai macam peristiwa yang telah dilewati berdua. Mulai dari terbayang-bayang masa kelam, terbayang-bayang masa indah, sampai terbayang-bayang barang pemberian kita yang sudah segitu banyak untuknya, dan dia belum mengembalikan sesuai dengan apa yang sudah kita berikan (perhitungan banget jadi orang...), Belum lagi jika ada yang berstatus ganda, menjadi pacar, merangkap sopir, merangkap pembantu, dan juga merangkap bodyguard. Beuuuhhh... bisa tambah kenceng nangis meraung-raungnya...
Namun ada kalanya move on memang diperlukan. Ini terjadi ketika salah seorang sahabatku, ditengah kehidupannya yang sudah penuh dengan kegalauan, tiba-tiba diputuskan oleh kekasihnya. Sebel?? Pasti iyalaaahh... tapi lebih sebel lagi aku tauk!! Coba bayangkan, sebagai sahabat yang baik dan benar, aku gak pernah dikasih tahu kalo dia itu jadian sama kekasihnya. (alhamdulillah, kekasih sahabatku ini jenis kelaminnya berbeda dengannya). Dan aku baru dikasih tahu, ketika mereka putus!! Ketika aku melihat wajahnya yang kuyu, dengan dua mata sembab karena beberapa minggu berlinang air mata, aku coba besarkan hatinya, aku tepuk bahunya dan berujar “sudahlah, tak usah sedih..”. aku berkata dengan sangat tulus dari hatiku. Namun waktu itu dia juga tidak tahu, di sisi gelapku, aku bergumam “hemm.. salahmu atek jadian gak bilang-bilang... mau main umpet-umpetan sama aku?? Ini akibatnya.. huwahahahahaha” *tentu ini aku ucapkan dari dalam hati lho ya..
Semenjak putus itu, meski sahabatku terlihat tegar dan kuat, tapi ternyata hatinya runtuh. Seringkali dia hanya duduk melamun, dan memandang segala arah dengan tatapan mata yang kosong. Terkadang dia diam seribu bahasa, namun tak jarang juga dia berteriak-teriak menyanyikan lagu yang tidak jelas. Iya kalau suaranya merdu?? Fales banget tauk!!
Melihat itu, beberapa teman memberinya nasehat agar tidak terlarut dalam kesedihan. Nasehat yang paling sering aku dengar dari teman-teman adalah “sudahlah, jangan sedih. Gak usah dipikirin. Masih banyak cewek yang lain.. jadi kenapa harus sedih??”.... aku berfikir dengan kalimat itu.. apa dia gak sadar ya dengan kata-kata yang diucapkannya itu?? memang sih didunia ini banyak stok cewek, dan sahabatku itu bebas untuk memilih. Namun yang jadi pertanyaan besar dibenakku adalah, apakah si cewek mau dengannya??? Coba hal ini dipikirkan baik-baik. Memberi semangat teman yang patah hati sih baik, tapi jangan lupa, harus realistis!! Camkan itu. jangan sampai niat kita yang tadinya ingin memberi semangat padanya, justru berakibat fatal, yakni dengan hanya memberinya harapan palsu untuk tetap menjalani hidup.
Nah, karena putus cinta (aslinya sih diputusin, dan memang sepertinya dia selalu ditakdirkan untuk disakiti oleh kaum wanita –based on the reality), dia gak bisa move on meski sudah mencoba berbagai macam cara. Mulai dari cara medis, pergi ke psikiater, psikolog, mendatangi dukun, membuka praktik tambal ban, menjadi calo tiket pertandingan timnas, sampai dengan cara non medis seperti merapal mantra yang bertujuan tidak jelas. Dan, sebagai pelampiasan, dia menghabiskan hidupnya untuk bekerja, bekerja, dan bekerja. Sampai dia tidak sadar, pencapaian yang diraihnya sudah melebihi kapasitasnya sebagai makhluk astral yang hemaprodit...
Setelah sukses, apakah dia bisa move on?? Tidak! Dia tetap stagnan ditempatnya berdiri dulu. Dia tetap memikirkan si doi, dia tak mampu untuk move on. Dia berdoa, dan berharap keajaiban terjadi dalam hidupnya. Dan akhirnya dengan kehendak Tuhan Semesta alam, mereka balikan. Coba kalo dia move on?? Pasti dia akan balikan dengan mantannya yang dulu kan?? Iya kalo dia move on ke hal-hal yang positif?? Gimana kalo dia malah terjerumus dalam perangkap setan, tercebur dalam kehinaan seperti contohnya dia menjadi agen judi bola online, menjadi agen togel, atau bahkan menjadi penyalur TKW bermasalah?? Bisa tambah runyam kan urusannya??
Namun, dibalik semua itu, pasti akan ada pelajaran yang dapat dipetik. Ada hikmah dibalik balikannya dia sama doi. Selain menegaskan bahwa kadang move on itu tidak diperlukan, itu juga bukti kasih sayang Tuhan pada sahabatku ini. Tuhan tahu, tidak ada lagi wanita khilaf yang mau menerimanya untuk menjadi pasangannya. Makanya, Tuhan mengembalikan dia dengan pasangannya yang dahulu.. hikmah yang lain adalah, jangan coba-coba main umpet-umpetan dengan teman sendiri. Karena bisa jadi, cobaan akan datang karena temanmu tidak ridho kepadamu. Karena apa?? Ingat, yang punya Ridho hanyalah Rhoma Irama... Therrrlaaallluuuwww...

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...