Yah... kata move on memang sering
kita dengar.. tapi apa sih sebenernya yang dinamakan move on itu?? jangan tanya
aku dong... aku sendiri juga bingung dengan apa yang dinamakan dengan move on..
tapi saat ini aku lagi pengen membahas tentang move on..
Move
on, berarti bergerak, berpindah, meninggalkan sesuatu dibelakang kita (left
behind). Artinya apa?? Artinya jelas, meninggalkan sesuatu dengan sengaja,
terlebih jika sesuatu tersebut sangat menyakitkan kita. Namun jangan salah, melakukan
move on dalam realita kehidupan, tidak semudah ketika kita mengucapkannya. Ini seperti
ketika kita mengucapkan kalimat “sabar ya...” kepada teman kita yang sedang
mengalami kesusahan, namun ketika kita yang mengalami kesusahan, dan orang lain
mengatakan “sabar yaaa...” Pasti hati kita akan mengatakan bahwa hal itu tidak
akan mudah. Malah, yeng lebih parah adalah, ketika orang lain mengatakan itu
kepada kita, seringkali kita menggerutu dalam hati dan berujar “kalo Cuma kata-kata
sih gampang.. coba kamu yang kena kesusahan... pasti gak akan bisa sabar..”
Ada banyak hal yang menyebabkan
seseorang tidak bisa move on. Apalagi ketika kita diputusin sama pacar.
terlebih ketika kita sudah mulai menerapkan konsep cinta mati. Waktu ditinggalin
oleh dia, tanpa sadar kita akan meraung-raung dan berfikir tak mungkin bisa
move on. Pikiran kita akan terperangkap dengan berbagai macam peristiwa yang
telah dilewati berdua. Mulai dari terbayang-bayang masa kelam, terbayang-bayang
masa indah, sampai terbayang-bayang barang pemberian kita yang sudah segitu
banyak untuknya, dan dia belum mengembalikan sesuai dengan apa yang sudah kita
berikan (perhitungan banget jadi orang...), Belum lagi jika ada yang berstatus
ganda, menjadi pacar, merangkap sopir, merangkap pembantu, dan juga merangkap
bodyguard. Beuuuhhh... bisa tambah kenceng nangis meraung-raungnya...
Namun ada kalanya move on memang
diperlukan. Ini terjadi ketika salah seorang sahabatku, ditengah kehidupannya
yang sudah penuh dengan kegalauan, tiba-tiba diputuskan oleh kekasihnya. Sebel??
Pasti iyalaaahh... tapi lebih sebel lagi aku tauk!! Coba bayangkan, sebagai
sahabat yang baik dan benar, aku gak pernah dikasih tahu kalo dia itu jadian sama
kekasihnya. (alhamdulillah, kekasih sahabatku ini jenis kelaminnya berbeda
dengannya). Dan aku baru dikasih tahu, ketika mereka putus!! Ketika aku melihat
wajahnya yang kuyu, dengan dua mata sembab karena beberapa minggu berlinang air
mata, aku coba besarkan hatinya, aku tepuk bahunya dan berujar “sudahlah, tak
usah sedih..”. aku berkata dengan sangat tulus dari hatiku. Namun waktu itu dia
juga tidak tahu, di sisi gelapku, aku bergumam “hemm.. salahmu atek jadian gak
bilang-bilang... mau main umpet-umpetan sama aku?? Ini akibatnya..
huwahahahahaha” *tentu ini aku ucapkan dari dalam hati lho ya..
Semenjak putus itu, meski
sahabatku terlihat tegar dan kuat, tapi ternyata hatinya runtuh. Seringkali dia
hanya duduk melamun, dan memandang segala arah dengan tatapan mata yang kosong.
Terkadang dia diam seribu bahasa, namun tak jarang juga dia berteriak-teriak
menyanyikan lagu yang tidak jelas. Iya kalau suaranya merdu?? Fales banget
tauk!!
Melihat itu, beberapa teman
memberinya nasehat agar tidak terlarut dalam kesedihan. Nasehat yang paling
sering aku dengar dari teman-teman adalah “sudahlah, jangan sedih. Gak usah
dipikirin. Masih banyak cewek yang lain.. jadi kenapa harus sedih??”.... aku
berfikir dengan kalimat itu.. apa dia gak sadar ya dengan kata-kata yang
diucapkannya itu?? memang sih didunia ini banyak stok cewek, dan sahabatku itu
bebas untuk memilih. Namun yang jadi pertanyaan besar dibenakku adalah, apakah
si cewek mau dengannya??? Coba hal ini dipikirkan baik-baik. Memberi semangat
teman yang patah hati sih baik, tapi jangan lupa, harus realistis!! Camkan itu.
jangan sampai niat kita yang tadinya ingin memberi semangat padanya, justru
berakibat fatal, yakni dengan hanya memberinya harapan palsu untuk tetap
menjalani hidup.
Nah, karena putus cinta (aslinya
sih diputusin, dan memang sepertinya dia selalu ditakdirkan untuk disakiti oleh
kaum wanita –based on the reality), dia gak bisa move on meski sudah mencoba
berbagai macam cara. Mulai dari cara medis, pergi ke psikiater, psikolog,
mendatangi dukun, membuka praktik tambal ban, menjadi calo tiket pertandingan
timnas, sampai dengan cara non medis seperti merapal mantra yang bertujuan
tidak jelas. Dan, sebagai pelampiasan, dia menghabiskan hidupnya untuk bekerja,
bekerja, dan bekerja. Sampai dia tidak sadar, pencapaian yang diraihnya sudah
melebihi kapasitasnya sebagai makhluk astral yang hemaprodit...
Setelah sukses, apakah dia bisa move
on?? Tidak! Dia tetap stagnan ditempatnya berdiri dulu. Dia tetap memikirkan si
doi, dia tak mampu untuk move on. Dia berdoa, dan berharap keajaiban terjadi
dalam hidupnya. Dan akhirnya dengan kehendak Tuhan Semesta alam, mereka
balikan. Coba kalo dia move on?? Pasti dia akan balikan dengan mantannya yang dulu
kan?? Iya kalo dia move on ke hal-hal yang positif?? Gimana kalo dia malah
terjerumus dalam perangkap setan, tercebur dalam kehinaan seperti contohnya dia
menjadi agen judi bola online, menjadi agen togel, atau bahkan menjadi penyalur
TKW bermasalah?? Bisa tambah runyam kan urusannya??
Namun, dibalik semua itu, pasti
akan ada pelajaran yang dapat dipetik. Ada hikmah dibalik balikannya dia sama
doi. Selain menegaskan bahwa kadang move on itu tidak diperlukan, itu juga
bukti kasih sayang Tuhan pada sahabatku ini. Tuhan tahu, tidak ada lagi wanita
khilaf yang mau menerimanya untuk menjadi pasangannya. Makanya, Tuhan mengembalikan
dia dengan pasangannya yang dahulu.. hikmah yang lain adalah, jangan coba-coba
main umpet-umpetan dengan teman sendiri. Karena bisa jadi, cobaan akan datang
karena temanmu tidak ridho kepadamu. Karena apa?? Ingat, yang punya Ridho
hanyalah Rhoma Irama... Therrrlaaallluuuwww...
No comments:
Post a Comment