Friday, 29 January 2016

Apakah Kamu Ambivert?

Ambivert...

Pernah berpikir kalau kamu adalah seseorang yang ambivert, alias ekstrovert tapi sekaligus juga introvert? Layaknya Ali Topan Anak Jalanan kamu menikmati merasa terasing di tengah keramaian. Dari luar kamu terlihat energik, mudah bergaul, dan disukai banyak orang. Namun sebenarnya kamu nggak selalu merasa nyaman berinteraksi sama orang lain. Pandai bicara dan humoris bukan berarti kamu selalu mau terlibat dalam percakapan.
Teman-temanmu berharap kamu bisa membuat suasana jadi rame, dan kamu emang bisa bikin suasana jadi meriah. Lalu kamu menarik diri pelan-pelan keluar dari keramaian dan kembali menyendiri. Jika ADA Band adalah musik pengiringnya, maka mungkin lirik yang tepat untukmu adalah.... Ditengah Keramaian aku masih merasa sepi... *woooeeeeeyyyy!! itu lagunya dewa keleeesss... bukan lagunya ADA band!. ngaco aja sih ni orang?? oke deh, oke deh, biar gak makin kacau lagi, langsung aja kita tela'ah kira-kira, ambivert itu sikapnya gimana sih?
1.     Kamu Bukan Anti-Sosial, Kamu Cuma Selektif Memilih Teman
Bukannya kamu angkuh atau merasa lebih baik dari orang lain, tapi kamu merasa diri punya “jatah” atau kuota untuk berteman dan menghabiskan waktu dengan orang lain. Kamu senang membuat orang lain tertawa atau bisa berbincang-bincang dengan mereka, tapi nggak terlalu lama karena kamu juga butuh waktu sendiri.
2.    Teman Main dan Nongkrongmu Boleh Banyak. Tapi Teman Baikmu Cuma Ada Satu (Atau Dua, Kalau Beruntung)
Kamu bukan orang yang punya banyak lingkaran pertemanan, apalagi yang berbeda-beda latar belakangnya satu sama lain. Kamu nggak begitu mudah membuat teman baru karena sebenarnya kamu sedikit pemalu. Tapi sekali kamu bisa cocok dengan orang lain, orang itu akan jadi teman seumur hidupmu.
 
Yang tengah-tengah itu Ambivert looohh...
3.    Kamu Gak Ngerti Apa Gunanya Acara Ngumpul-Ngumpul Seperti Reuni, Prom Night, Pesta Atau Arisan
Acara seperti demikian bukan buat kamu; kamu gak ngerti manfaatnya apa. Kamu gak ingin terlibat dengan kegiatan kumpul-kumpul macam itu. Bagimu, acara sosial yang menyenangkan adalah acara yang dihadiri hanya oleh orang-orang terdekatmu.
4.    Tapi Sekalinya “Kesambet” Ketika Akhirnya Pergi Keluar, Kamu Malah Jadi ‘Biang Pesta’
Sisi ekstrovertmu kadang keluar di waktu yang nggak disangka-sangka. Misalnya: setelah dipaksa teman-temanmu, akhirnya kamu mau keluar rumah dan justru jadi bintang di tempat pesta. Joget di atas meja semalaman, pulang paling pagi, teriak-teriak dan ketawa paling keras.
5.    …Lalu Kamu Kembali Pulang Dan Menutup Diri
Sehari setelah jadi biang pesta, kamu akan mengurung diri di kamar — kalau perlu pergi ke tempat sepi yang minim koneksi dengan dunia luar. Kamu butuh waktu untuk sendirian supaya emosimu bisa tenang.
6.    Kamu Selalu Berusaha Menghindar Ketemu Sama Orang Lain
Kalau bisa milih, kamu bakal memilih untuk nggak berpapasan dengan orang yang kamu kenal. Tapi ketika kamu benar-benar ketemu salah satu dari mereka di jalan, kamu akan dengan senang hati dan hangat bercakap-cakap dengan mereka.
7.    Dalam Kegiatan Pacaran, Kamu pun Sering Menemukan Keanehan. Kamu Bisa Mesra Kalau Langsung Ketemuan. Sisanya? Dataaar~
Pas kamu ketemuan sama dia, kalian bisa tertawa dan ngobrol dengan mesra. Anehnya, kalau kalian sudah kembali ke rumah masing-masing, kamu akan malas buat membalas SMS-nya atau menelepon dia. Bukan karena kamu nggak perhatian atau sayang; kamu cuma terlalu menikmati waktumu sendirian.
8.    Walaupun Menghindari Ketemu Orang, Kamu Adalah Pribadi yang Ramah dan Mudah Disukai
Kamu bukannya sengaja tebar pesona; kamu cuma memang dari sananya bisa bikin orang ketawa. Kalaupun kamu sengaja, kamu gak akan berusaha menarik perhatian semua orang di suatu acara — paling cuma sama tiga-empat orang doang.
9.    Tanpa Alasan, Kamu Tetap Menjadi Misterius
Sebenarnya gak ada misteri yang spesial gitu dari hidupmu, itu cuma anggapan orang lain aja. Anggapan ini pun tercipta cuma gara-gara hal yang sederhana: kamu gak pernah merasa penting untuk melaporkan apa yang terjadi pada hidupmu di media sosial.
10. Tapi, Ada Masanya Juga Dimana Kamu Nge-Tweet Tiap 5 Menit Sekali
Mungkin kamu waktu itu lagi overexcited dengan suatu event besar: Piala Dunia, pemilu 2014, atau kedatangan band favoritmu ke Indonesia. Setelah event itu selesai, situasi kembali normal dan kamu mendadak malu membaca tweet-tweet penuh semangat yang pernah kamu ketikkan. Lalu akun Twitter-mu kamu deactivate selama sebulan.
11.  Kamu Sebenarnya Ingin Berinteraksi, Tapi Kamu Juga Merasa Gak Nyaman Sendiri
Kamu berpapasan dengan teman lama di jalan. Sayangnya, waktu itu kamu lagi ada dalam mode “pengen sendiri dan nggak bisa diganggu”. Ujung-ujungnya, tanpa disengaja olehmu atau dia, suasana di antara kalian berdua pun jadi canggung banget.



12. Kamu Gak Akan Pernah Paham Dengan Dikotomi ‘Introvert’ Dan ‘Ekstrovert’
Karena kamu seorang introvert yang ekstrovert. Atau seorang ekstrovert yang introvert. Kecenderunganmu berperilaku akan sangat tergantung pada suasana hatimu waktu itu.
13. Walau Sering Merasa Kikuk, Kamu Tetap Punya Public Speaking Skill Yang Oke
Karena kamu punya kemampuan alamiah untuk bikin orang terhibur, banyak orang di sekitarmu yang menyarankan supaya kamu jadi MC atau pembaca pidato di suatu acara. Kemampuan public speaking-mu oke dan kamu tetap bisa terlihat pede, walaupun dalam hati kamu pengen muntah kalau dihadapkan dengan kerumunan orang.
14. Kamu Ingin Diperhatikan, Tapi Kamu Gak Tahan Kalau Ada Orang Yang Memandangi Kamu
Akui aja, kamu pasti mau sedikit apresiasi setelah melakukan usaha keras di sekolah atau pekerjaanmu. Kamu mau orang-orang di sekitarmu mengucapkan “Selamat!” atas prestasi yang kamu torehkan atau “Makasih, ya…” atas bantuan yang kamu berikan. Tapi kamu akan risih ketika sadar bahwa ada orang yang bersimpati atau kagum padamu. Kamu pun akan segera panik kalau seluruh mata di ruangan mengarah padamu.
15. Bagi Orang Lain, Sifat Aslimu Seperti Teka-Teki
Dan meskipun berat, kadang-kadang kamu harus mengakui itu. Kamu sendiri kadang nggak ngerti apa yang sebenarnya kamu mau, atau sifat mana yang sebenarnya adalah sifat aslimu. Kalau kamu bertanya “Aku sebenarnya orangnya kayak apa sih?” ke teman-temanmu, mereka bisa memberi jawaban yang beda-beda. Ketidaktegasan adalah kelemahan terbesarmu.

16. Kamu Paling Suka Nongkrong Di Kafe, Dikelilingi Orang Namun Tetap Sendirian
Entah untuk belajar, menyelesaikan tugas, atau sekedar duduk dan menghabiskan waktu luang, sendirian di tengah keramaian menjadi kepuasan batin terbesarmu. Kalau kamu terus-terusan belajar atau bekerja dalam kelompok, kamu akan cepat lelah dan emosi. Sementara kalau kamu mengurung diri terus di kamar, kamu bisa merasa gila dan kesepian.
17. Kamu Pun Nggak Masalah Kalau Harus Traveling Sendirian
Kamu nggak masalah menjadi solo traveler yang ke mana-mana sendirian. Tapi setibanya di tempat tujuan, kamu bisa membaur dengan warga lokal. Kamu nggak akan malu bertanya arah jalan atau meminta tolong bapak penjaga warung untuk mengambil fotomu di depan monumen paling gaul di kota dimana kamu sedang bertandang.
18. Butuh Waktu Yang Lama Sebelum Kamu Sadar Kalau Kamu Ternyata Pemalu
Setelah bertahun-tahun akhirnya kamu sadar kalau kamu bukannya sombong atau nggak suka manusia. “Sebenarnya, aku cuma pemalu…” katamu. Sayangnya saat orang lain mendengar pernyataan itu, mereka akan ketawa dan bilang “Yaelah…yang benar aja!”




Yah, itulah ciri-ciri dari mereka yang disebut ambivert. Jika introvert unik, dan ekstrovert juga unik, maka lebih unik lagi dengan ambivert. Karena mereka yang ambivert dapat menggabungkan keunikan yang ada pada introvert dan keunikan yang ada di ekstrovert. Lalu, termasuk golongan yang manakah kalian?

diambil dari berbagai sumber. link sumber asli sudah tidak dicantumkan di link yang dijadikan sumber oleh tulisan ini. terima kasih.

Kisah Inspiratif : Ayah, Anak dan Burung Gereja

Kali ini, aku akan Menceritakan kisah inspiratif tentang Seorang Ayah, Anak , Dan Burung Gereja. Mengapa memilih ayah? Karena ibuku telah pergi mendahului kami, dan sekarang hanya sosok ayah yang masih dapat aku lihat, aku pandangi, dan aku cium kedua tangannya...


Di depan halaman di bawah pohon seorang ayah dan anak sedang duduk berdua di bawah pohon besar. beberapa waktu kemudian, hinggaplah seekor burung gereja.
Sang Ayah Pun Bertanya Kepada Anaknya yang tengah serius membaca koran..
“Nak Itu Apa”
Sang Anak mendongak dan menjawab pertanyaan ayahnya..
“Itu burung gereja ayah”
Sang ayah pun bertanya lagi
“Nak itu apa”
Sang Anak Pun Menjawab tanpa menoleh...
“Itu burung gereja ayaaah”
dan sekian kali nya sang ayah bertanya
“nak itu apa”
sang anak pun emosi dengan pertanyaan sang ayah yang berkali-kali mengajukan pertanyaan yang sama. Dia menjawab dengan nada tinggi.
“itu burung gereja ayaaah! apa ayah suda pikun apa?”
sang ayah pun terdiam sejenak lalu beranjak pergi meninggalkan anaknya yang masih membaca koran dengan serius. Tak berapa lama kemudian, sang ayah kembali..
“Nak buka buku ini lalu bacalah...” kata sang ayah sambil mengulurkan sebuah buku tua.
Sang anak pun dengan heran membuka buku pemberian ayahnya itu dan mulai membaca buku tua yang ternyata adalah buku catatan usang milik sang ayah..
Sore itu, aku mengajak anakku bermain dibawah pohon besar di dekat rumah. Betapa senangnya hatiku ketika mendengarnya mulai berceloteh menceritakan apa saja yang dia ketahui. Hingga akhirnya dia bertanya tentang burung-burung yang sore itu berkeliaran disekitar pohon tempat kami berada... "ayah itu apa" ayah pun menjawab itu burung gereja nak...” dia bertanya lagi "ayah itu apa" ayah pun menjawab dengan penuh kasih sayang "itu burung gereja anak ku sayang" ayah selalu menjawab beribu pertanyaan darinya sebagai anak ayah, ayah selalu menjawab dengan penuh kasih sayang dan dengan tulus ikhlas, tanpa mengharapkan apapun dari setiap jawaban yang ayah berikan kecuali bertambahnya pengetahuan yang dia miliki...
Setelah membaca buku catatan ayahnya, sang anak memandang lekat-lekat pada wajah menua yang tak jauh darinya. Sesaat kemudian, dia memeluk erat ayahnya tanpa ada kata yang mampu dia ucapkan lagi... hanya isak tangis yang mampu ia perdengarkan, menyadari kesalahan yang telah ia perbuat...

Meski tak menunjukkan dengan lugas, seorang ayah tetaplah seorang ayah yang menyayangi dan menyelimutkan segala kasih sayangnya pada sang buah hati. Meski tanpa menunjukkannya dengan terbuka, seorang ayah tetaplah akan selalu memperhatikan segala apa yang dilakukan oleh buah hatinya, walau dia dalam keadaan terlihat diam...

Adeeva Shakila Afsheen Almeera











Kisah Inspiratif : Nenek dan Tulisan Pensil


Seorang anak bertanya kepada neneknya yang sedang menulis sebuah surat.
"Nenek lagi menulis tentang pengalaman kita ya? atau tentang aku?"
Mendengar pertanyaan si cucu, sang nenek berhenti menulis dan berkata kepada cucunya,
"Sebenarnya nenek sedang menulis tentang kamu, tapi ada yang lebih penting dari isi tulisan ini yaitu pensil yang nenek pakai.
"Nenek harap kamu bakal seperti pensil ini ketika kamu besar nanti" ujar si nenek lagi.
Mendengar jawab ini, si cucu kemudian melihat pensilnya dan bertanya kembali kepada si nenek ketika dia melihat tidak ada yang istimewa dari pensil yang nenek pakai.
"Tapi nek sepertinya pensil itu sama saja dengan pensil yang lainnya." Ujar si cucu
Si nenek kemudian menjawab, "Itu semua tergantung bagaimana kamu melihat pensil ini."
"Pensil ini mempunyai 5 kualitas yang bisa membuatmu selalu tenang dalam menjalani hidup, kalau kamu selalu memegang prinsip-prinsip itu di dalam hidup ini."
Si nenek kemudian menjelaskan 5 kualitas dari sebuah pensil .

"Kualitas pertama , pensil mengingatkan kamu kalo kamu bisa berbuat hal yang hebat dalam hidup ini.
Layaknya sebuah pensil ketika menulis, kamu jangan pernah lupa kalau ada tangan yang selalu membimbing langkah kamu dalam hidup ini. Kita menyebutnya tangan Tuhan, Dia akan selalu membimbing kita menurut kehendakNya" .

"Kualitas kedua, dalam proses menulis, nenek kadang beberapa kali harus berhenti dan menggunakan rautan untuk menajamkan kembali pensil nenek. Rautan ini pasti akan membuat si pensil menderita.
Tapi setelah proses meraut selesai, si pensil akan mendapatkan ketajamannya kembali.
Begitu juga dengan kamu, dalam hidup ini kamu harus berani menerima penderitaan dan kesusahan, karena merekalah yang akan membuatmu menjadi orang yang lebih baik".

"Kualitas ketiga, pensil selalu memberikan kita kesempatan untuk mempergunakan penghapus, untuk memperbaiki kata-kata yang salah. Oleh karena itu memperbaiki kesalahan kita dalam hidup ini, bukanlah hal yang jelek. Itu bisa membantu kita untuk tetap berada pada jalan yang benar".

"Kualitas keempat, bagian yang paling penting dari sebuah pensil bukanlah bagian luarnya, melainkan arang yang ada di dalam sebuah pensil. Oleh sebab itu, selalulah hati-hati dan menyadari hal-hal di dalam dirimu".


"Kualitas kelima, adalah sebuah pensil selalu meninggalkan tanda/goresan. Seperti juga kamu, kamu harus sadar kalau apapun yang kamu perbuat dalam hidup ini akan meninggalkan kesan. Oleh karena itu selalulah hati-hati dan sadar terhadap semua tindakan".

Saturday, 2 January 2016

Istri Lebih Kuat Dari Seorang Suami

Selamat sore para makelar. Bagaimana hari-harimu pada hari ini? Apakah sudah mendapatkan meklaran yang menghasilkan? Ataukah belum? Berusaha sajalah semampunya. Bekerja keraslah selalu agar nanti bisa mendapatkan hasil yang maksimal dan bisa dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga (bagi yang sudah berrumah tangga), atau bagi anak dan istri (tentunya yang sudah mempunyai istri. Ingat, istri sendiri lho ya, jangan istri tetangga apalagi istri-istri an yang seringkali didapatkan Cuma dengan main klaim. Kalo situ merasa cowok, nikahilah wanita yang mau menjadi istrimu. Jangan nikahi mereka yang tidak mau menjadi istrimu seperti contohnya istrinya tetangga, istrinya orang lain, kakekmu, kakeknya orang lain atau malah bahkan cowok-cowok lain. :berbusa:)
Terlepas dari salam bagi para makelar diatas, sebenernya tidak ada hubungannya dengan apa yang ingin aku tulis dalamcoretan kali ini. Jangankan mengangkat makelar yang penuh dengan liku-liku dan kehidupan kerasnya yang penuh dengan misteri, buat ngangkat tentang jualan yang caranya terang-terangan aja aku masih belum bisa maksimal. Jadi mohon maaf untuk para makelar, kali ini anda hanya aku jadikan salam saja tanpa ada pembahasan sama sekali tentang dunia permakelaran yang anda jalani. Jadi maaf sekali lagi untuk anda para makelar ataupun yang mempunyai jiwa makelar atau bahkan mengembangkan diri dalam dunia permakelaran dalam proses permakelarisasi (halah mbulet!)
Sengaja kali ini aku membuat trit ini sebagai sebuah tulisan untuk istri tercinta yang sedang mengandung anak kami yang pertama. Kenapa? Karena dia adalah wanita yang tangguh. Sakit yang dia rasakan selalu ditahan sendiri. (Bukankah itu biasa?) iya sih memang bagi beberapa wanita itu merupakan hal yang biasa. Tapi, yang luar biasa adalah, dia menahan sakit yang sering muncul karena si adek bayi yang sering aktif setiap waktu tanpa ada aku! Itulah hebatnya dia! Coba bayangkan.... (ayo mulai bayangin ya. Ingat bayangkan sesuai dengan narasi dan skenario yang aku tuliskan. Jangan bayangin yang bukan-bukan. Bayangin saja yang iya-iya. Dan ingat juga, jangan bayangin yang porno-porno! Dasar otak mesum!)
Sejak kehamilan bulan ke 3 (Bahkan mungkin kurang) dia harus menjalani kehidupannya tanpa aku disampingnya. Bukannya apa-apa, tapi memang karena pekerjaan yang harus memaksa kami untuk berpisah sementara waktu. Dia harus aku titipkan untuk sementara di rumah mertua di luar kota (karena aku merasa lebih tenang jika istriku berada ditempat yang tepat. Karena apa? Karena di keluargaku, aku sudah tidak mempunyai ibu lagi. Sehingga tidak ada yang bisa diajak untuk curhat masalah kewanitaan. Mau curhat sama bapak? Jelas gak mungkin. Curhat sama aku? Malah gak nyambung bellasss dan yang ada tuh nanti malah dia semakin stress kalo curhat sama aku. Curhatnya apa, solusinya apa, tanyanya apa, jawabnya bagaimana. Gak pernah nyambung... Pisss)
Gak Cuma sampai disitu, semua persiapan yeng menyangkut tentang adek bayi nanti, semua dia yang urus. Aku gak pernah tahu apa saja yang harus dipersiapkan ketika kehamilan, ketika menjelang kelahiran hingga setelah melahirkan. Tapi, tau gak, kemarin, bulan ke 7 setelah mitoni (7 bulanan), ketika aku balik ke rumah mertua, semua pernak-pernik bayi sudah dia persiapkan tanpa ada perkecualian. Ranjang bayi, selimut bayi, baju-baju bayi, popok, minyak-minyak sampai angsul-angsul (itu lho yang diberikan kepada mereka yang tilik bayi) semuanya sudah siap. Tentunya aku dengan pikiranku yang terbatas ini gak akan mampu berpikir sampai sejauh itu. Bagaimana? Hebat kan istriku si calon ibu yang keren itu??
*ini masih dalam bayangan teman-teman ya... ketika pekerjaanku mendapatkan jatah libur 2 minggu, ternyata waktu libur pun aku tidak bisa menemui dan menemani istriku serta calon anakku secara maksimal. Dari 14 hari yang disediakan, aku hanya bisa menemaninya selama 3 hari terakhir saja. Benar-benar suami yang tidak bisa dicontoh dan jangan pernah mencontoh ya. Jadi bayangin aja bagaimana beratnya menjadi istri yang harus menahan keanehan yang dimiliki oleh suaminya. (baca = keanehanku yang begitu mendalam dan tersebar dalam setiap detak nafas yang menggebu. Halah.)
Apa sih yang diharapkan oleh seorang calon ayah dalam menantikan kelahiran anak pertamanya? Meskipun aku termasuk calon ayah yang sangat aneh (bahkan multi aneh karena memang sudah aneh dari sononya), tapi aku juga bisa berpikir dengan normal jika nantinya menginginkan anakku terlahir dengan normal, sehat ibu dan bayinya, tidak kurang suatu apapun, dan tentunya cerdas luar biasa baik dalam ilmu agama ataupun sains. Seperti hari ini, seharian aku merasakan kebahagiaan yang sangat ketika mengetahui hasil tes laboratorium yang dijalani istri. (ketika usia kehamilan memasuki usia tua, memang kita dianjurkan untuk melakukan tes laboratorium untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan nantinya). Seharian ini kami muter-muter kota tuban untuk melakukan tes laborat. Bukan hanya di satu laborat saja, namun langsung di dua laboratorium sekaligus.
Yang pertama kami melakukan pemeriksaan di “Viva”. (ini rekomendasi dari dokter keluarga. Biaya dari tes ini di cover oleh BPJS. Terlepas dari polemik yang terjadi, tapi setidaknya kami merasakan dampak positif dari adanya BPJS ini. Terima kasih untuk BPJS untuk gratisannya.... *tiap bulan mbayar wooeeeyyy!!). hasil tes dari tempat ini bisa kita langsung terima dalam waktu 30 menit. Jadi bisa ditunggu hasilnya ditempat.
Selesai dari Viva, kami langsung memutar ke “Populer” untuk melakukan tes yang ke 2. Tes ini kami lakukan dengan mandiri, tidak tercover oleh BPJS. Meski harus keluar biaya tambahan untuk tes ini, namun tak apa-apa dong. Kan buat anak dan istri sendiri. Namun sayangnya tes disini memerlukan waktu yang agak lama. Kami masuk kesana sekitar pukul 11 siang dan baru dapat kami ambil hasil tesnya pada pukul 15.00. tak apalah kita bisa pulang dulu dan beristirahat.
Sebenernya ada rasa cemas dengan hasil yang akan kami terima dari populer. Kami kawatir akan terjadi ah, apalah itu. Ah mbuh ah.... dan syukurlah, ketika kami menerima hasil tes dari 2 klinik yang mengadakan tes itu, alhamdulillah semuanya dalam keadaan normal. Baik ibu dan bayinya. Senangnya hatiku... lega. Tentu saja. Ayah mana yang tak lega ketika mendengar keadaan istri dan anaknya sehat tak kurang suatu apapun tanpa ada hal yang perlu dikawatirkan?

Ahhh, cerita ini membuktikan bahwa istriku memang seorang jagoan yang sangat handal. Bisa mengatasi berbagai rintangan yang selalu saja menghadang. Dan satu lagi, seorang istri belum tentu di alebih lemah daripada suami. Camkan itu anak muda!

Cara Mengupdate Dapodik Yang Sudah Expired

Selamat petang para operator!
          Setelah kemarin kita melakukan pendataan peserta ujian nasional secara online, sekarang kita bersiap lagi untuk memasuki tahap baru dalam pendataan. Yakni... pandataan semester 2 via dapodik! Pasti sudah bersiap semua kan teman-teman operator?
          Wait, wait, tunggu bentar! Ada yang janggal nih! Buka dapodik kok sudah expired? Sudah gak bisa dibuka lagi! Lalu bagaimana dong dengan pendataan semester selanjutnya? Waaaa... help meeee! Kembalikan dapodikku seperti sedia kalaaaa!! Tiiiddaaaaakkkkkkk!!! Stop, stop, stooppp! Jangan lebay gitu deh. Plis dong ah..
          Oke kita cari solusi pemecahan permasalahannya. Memang benar aplikasi dapodik yang telat update nya akan mengalami notifikasi expired. Jika aplikasi sudah expired, maka tidak akan dapat dipakai untuk melakukan pendataan lagi. Karena semua fiturnya sudah ter lock. Lalu bagaimana cara mengantisipasi dan menormalkan kembali dapodiknya?
Pilih Yang Updater
          Sebenarnya cara menormalkan kembali aplikasi dapodik yang expired ini relatif mudah. Kita cukup mengupdate-nya. Bukankah update dapodik sekarang melalui menu pengaturan dan chek pembaruan? Yap betul! Tapi itu bagi aplikasi yang belum mengalami expired. Kalau sudah expired bagaimana? Cukup dengan masuk ke sini. Dan unduh yang updater nya. (ingat, cukup updater yang didownload, kita tak perlu mendownload installernya) dan tunggu hingga terdownload hingga tuntas.
Instal Updaternya
          Setelah terdownload, silahkan di instal (klik kanan, run as administrator) dan biarkan terinstal hingga selesai. Langkah selanjutnya adalah buka dapodik, dan login seperti biasa. Jika masih ada notifikasi aplikasi masih expired, tekan f5 atau fn+f5, atau reload atau refresh (Jenis dan merk laptop juga mempengaruhi tombol apa yang harus dipencet). Dan lihat hasilnya.... insya Allah jika cara yang teman-teman lakukan berjalan dengan lancar, maka aplikasi dapodik sudah dapat digunakan dengan normal dan sudah terupdate dengan versi terbaru.
Nikmati Tampilannya Dalam versi 4.0.3
          Oke cukup sekian untuk kali ini. Lain kali kita bahas yang lain lagi. Capek nulisnya...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...