Friday, 31 July 2015

Cara Instalasi Dapodik V.4.0.0


Tampilan Sambutan Aplikasi..
Alhamdulillah... akhirnya rilis juga aplikasi dapodik v. 4.0.0. meski harus menunggu agak lebih lama (jadwal rilis tanggal 30 Juli 2015, tapi agak mengalami keterlambatan), aplikasi dapodik terbaru ini tetep bisa rilis di Bulan Juli, sesuai dengan perencanaan semula. Untuk pembahasan kali ini, kita titik beratkan pada proses instalasi dapodiknya dahulu. Sedangkan nanti, masalah fitur, pembaharuan, insya allah kita bahas dikemudian hari.
Temen-temen operator, sebenarnya tidaklah sulit untuk menginstal aplikasi ini. Sama seperti proses instalasi dapodik sebelumnya. Tapi, jika dilaptop atau komputer yang kita gunakan masih terdapat aplikasi dapodik versi terdahulu, maka instalasinya bisa mengikuti tahap-tahap dibawah ini. Mudah kok, nanti coba aku lengkapi dengan gambarnya untuk panduan.
Langkah pertama adalah tentu saja mendownload aplikasinya (ya iyalaaahhh... mau instal aplikasi kan harus punya aplikasinya... kalo gak punya aplikasi, apa yang mau di instal? Hadeeewwwhhh.... ). Alamatnya? Tenang masih sama seperti yang dulu kok. Di Sini <<< belum pindah, masih di alamat yang sama. Tapi, storagenya yang berbeda. Sekarang, dapodik disimpan di onedrive.live.com. cara downloadnya? Mudah kok, klik aja nanti juga terdownload, ato klik kanan seperti ini, lalu pilih download. Tunggu hingga proses downloadnya selesai. Kliirrr.... 
Proses Download Di ODr
(*catatan, terkadang ketika kita mendownload dengan menggunakan chrome, akan ada notifikasi jika file dapodik tersebut terdeteksi sebagai ancaman terhadap keamanan browsing laptop/komputer teman-teman. Jika di dismiss, maka file yang terdownload akan hilang. Jadi, untuk proses pendownloadan, gunakan peramban mozilla firefox yang tidak mendefinisikannya sebagai ancaman keamanan)
Notifikasi Harmful Tr
Langkah selanjutnya adalah proses generate prefill. Proses ini tentunya temen-temen ops sudah familiar kan? Ini bisa dilakukan dengan masuk ke sini. Generate prefill bisa dilakukan dengan 2 cara, yakni dengan kode registrasi, dan yang kedua dengan menggunakan NPSN. (pasti semua ops bisa melakukan ini), jika telah selesai, maka download prefillnya, dan simpan. Karena nantinya akan kita gunakan untuk proses instalasi.
Proses Generate Prefill
Oke, syarat-syarat untuk instalasi sudah dilengkapi, maka sekarang waktunya untuk proses instalasinya.
Bagi laptop dan komputer yang sudah terinstal aplikasi dapodik versi sebelumnya, maka diperlukan deinstalasi / uninstal aplikasinya terlebih dahulu. Tahapnya adalah, masuk ke control panel > programs > Programs and Features > pilih dapodikdas > dan tekan Uninstal. Tunggu hingga proses deinstalasinya selesai. Langkah selanjutnya adalah masuk ke local disk c/system dan hapus folder Prefill_dapodik. (karena nanti kita akan membuat folder baru dengan nama yang sama ketika melakukan instalasi)
Proses uninstal Dapodik Lawas

Uninstal Sukses

Membuat Folder "Prefill_dapodik"
Selanjutnya, kita instal aplikasi dapodik yang barusan kita download tadi (klik kanan, run as...), dan tunggu hingga prosesnya selesai. Ketika sudah selesai instalasinya, jangan terburu-buru untuk membukanya terlebih dahulu. Ingat, masih ada beberap proses yang harus kita lakukan. Yang pertama adalah, kita harus membuat folder “Prefill_dapodik” <<tanpa tanda petik, di Local Disk C/System. Yang kedua, kita tempatkan prf file ke dalam folder “Prefill_dapodik” (prf file adalah file hasil generate prefill yang kita lakukan tadi).
Proses Instal
Nah, sekarang kita bisa masuk ke browser andalan kita (chrome, mozilla, safari, opera, bolt, uc pc atau yang lainnya, di contohnya ini aku menggunakan chrome), ketikkan “localhost” untuk masuk ke aplikasi dapodik. Pertanyaan : apakah bisa langsung login? Tidak. Kita harus registrasi terlebih dahulu. Masukkan data yang diinginkan untuk proses registrasi, dan tak lupa, kode registrasinya. (diharapkan ketika proses registrasi, gunakan username dan paswrod yang dulu. Hal ini berkenaan dengan login ke aplikasi yang lain seperti datapd, vervalpd, vervalptk, dst), setelah registrasi berhasil, maka silahkan login.
Registrasikan Dulu

Lengkapi Proses Registrasi

notifikasi registrasi berhasil
Thataaaaaa........ dapodik v.4.0.0 sudah bisa dipergunakan untuk sebagaimana mestinyaaa. –halah-
Apa yang baru? Ada menu baru pada aplikasi kali ini. Seperti NPWP, tampilan yang bisa dirubah-rubah warnanya, pengaturan font, cek pembaruan bisa langsung dst. Aassseeekkk..... 
Tampilan Awal Dapodik 2015
Sebagian fitur tambahan
Nb. Ini adalah versi pertama dari penggabungan dapodik SD dengan dapodik SMP, jadi masih ada beberapa bugs ato data yang belum sesuai dengan sekolah yang bersangkutan. Sebagai contoh, sekolah kami, tiba-tiba menjadi berstatus “Menerima BOS : Tidak”. Padahal pada aplikasi sebelumnya, sudah di centang pada bagian menerima BOS. Tapi pada penampakan aplikasi terbaru ini, tercatat bukan sebagai sekolah yang menerima BOS. Ini kan berarti.... kami kehilangan dana bos... huuuwwaaaaaa...... *cup, cup, cup, gak usah nangis ya. Tuh ada abang-abang penjual pentol.. Tapi yakin deh, ini kan baru permulaan, jadi pasti kedepannya pihak pengembang aplikasi ini akan memperbaiki kesalahan kecil seperti ini... aaammmiiinnn
Dana BOS bermasalah...
Bagi yang mengalami permasalahan, pada aplikasi yang menyatakan “Menerima BOS : Tidak”, bisa dilihat salusi dan cara mengatasi permasalahannya disini

Thursday, 30 July 2015

Akhirnya Nikah Juga... (Nasehat Untuk Pembaca Yang Hendak Menikah)

          

Menikah merupakan impian bagi setiap manusia. Baik itu yang berjenis kelamin laki-laki, ataupun yang berkelamin perempuan. Namun itu juga dengan catatan, jika manusia tersebut normal dan tidak terikat dengan peraturan (misalnya dalam akeyajina tertentu seseorang tidak diperbolehkan untuk menikah). Begitu juga dengan aku, cowok ganteng yang selalu menggembar-gemborkan diri sebagai makhluk paling keren se angkasa raya. (kalo aku menyebut se bumi, se dunia, bakalan ada yang protes. Mending nyebut angkasa raya sajalah. Lebih aman untuk menjaga eksistensi kegantengan diri pribadi).


          Ya, aku pun menginginkan untuk menikah, dan alhamdulillahnya, aku sudah melakukan pernikahan pada tanggal 27 Maret 2015 kemarin. (mohon maaf ya bagi yang tidak mendapatkan undangan, karena pernikahan ini diadakan di luar negeri, eh, luar kota, jadi hanya yang dekat-dekat saja yang aku undang. Tapi kalo punya cita-cita ingin “nyumbang” ato “ngamplop”, dengan tangan terbuka dan hati gembira ria penuh keceriaan yang tertumpah ruah –halah- pasti akan aku terima... ^^). Iya, menikah merupakan sesuatu yang sangat banget. (opo toh iki? Maksudnya, sangat benget sesuatu, ato sesuatu banget?? Mbuhlah malah bingung!), seperti juga yang aku alami ketika itu. Ketika menikah (Tentunya dengan istriku tercinta Fevie Ariastana alias si Mpep –nama aslinya si Ve), aku juga harus melalui berbagai prosesi.
          Pasti banyak yang mengira prosesinya tidak lancar karena melihat tampangku yang belepotan dan gak meyakinkan ini kan? Anda salahhh! Untuk semua prosesi pernikahan, Alhamdulillah berjalan lancar, dan bisa kami lalui dengan baik. Semuanya bisa berjalan dengan maksimal dan memuaskan kecuali satu hal, yakni prosesi poto-poto! Hiiihhhh, agak kurang puas aku. Kenapa? Bukan karena EO nya yang menjadi masalah, tap wajahkuuuuuu!! Kenapa ketika dipoto, wajahku tidak bisa berubah menjadi ganteeennnggg? Gak bisa menjadi lebih keren? Seganteng Haruma Miura kek, Mahadirga Maranando Lasut Kek, ato kalo gak gitu mirip sama Doni ADA Band ato siapa gitu. Kok ya pas tak liat-liat di album poto wajahku Cuma itu-itu aja, gak berubah ganteng-gantengnya dikit ato gimana. Bikin sebel aja deh. Jiiaaaahhhhhhhhh.... Gubrak!! (catatan : dimanapun anda berada, yang namanya poto diri ya pasti wajahnya sama lah. Gak mungkin ketika dipoto anda berwajah sama seperti saya, tapi ketika dijepret menghasilkan wajah seperti Doni ADA Band. Secanggih-canggihnya kamera 360 saja masih gak bisa tuh merubah penampakan anda menjadi berwajah seperti Haruma Miura, kecuali anda memang mempunyai wajah yang mirip sama dia)


          Oke, kita lanjutkan. Sebagai seorang cowok yang sudah menikah dan menjadi suami dari seorang wanita (gak mungkin kan aku punya istri seorang cowok juga. Emangnya eluw pikir guwah cowok apapun? Haa? Sori ya, gini-gini guwah masih normal keleeessss..), tentunya gak ada masalah jika mencoba memberikan sedikit pengalaman dan nasehat bagi para pasangan yang hendak menikah. Berdasarkan pengalaman, fase-fase pernikahan nantinya dibagi menjadi 3, yaitu, Pra-Nikah, Me-Nikah, dan Pasca-Nikah. Dari ketiga tahap itu, tentunya mempunyai ciri-ciri dan keigiatan yang tersendiri.
1.     Pra-Nikah
Tahap ini adalah tahap menjelang pernikahan. Berisikan persiapan-persiapan menjelang pernikahan dilakukan. Biasanya yang dilakukan pada tahap ini adalah proses Hunting (berburu), seperti berburu Undangan, Berburu Bahan-bahan untuk pernikahan, berburu seserahan, berburu angsul-angsul, berburu katering, dan juga tak lupa berburu gedung atau tempat untuk menggelar acara pernikahan.
Selanjutnya yang termasuk tahap Pra-Nikah ini adalah proses preparing (persiapan). proses ini gak kalah ribetnya dengan proses hunting diatas. Dalam tahap preparing ini kita juga harus benar-benar jeli dengan apa yang kita konsepkan. Contohnya adalah persiapan kostum, denah tempat resepsi, penataan ruangan, dst. Sedangkan kami? Alhamdulillah kami banyak dibantu oleh keluarga (terutama keluarga mempelai istri, kami mendapatkan katering yang handal, dan mendapatkan gedung yang keren <<<resepsi kami digelar di Gedung Kodim Tuban, keren kan, nikahan dikawal dan dijaga sama para TNI di sekitaran tempat nikahannya? Hahay, hayo pengen kaannnn??)



2.    Me-Nikah
Tahap ini jelas, merupakan hari H nya dari prosesi yang kita jalankan. Mulai dari proses berangkat dari rumah, proses ijab kabul, sungkeman, sampe proses penyelenggaraan resepsi pernikahan juga. Kekuatan fisik disini sangat diperlukan, mengingat betapa padatnya kegiatan yang harus dijalankan ketika proses persikahan ini. Tak lupa, persiapkan mental juga untuk momen yang sangat penting dalam hidup ini.
3.    Pasca-Nikah
Setelah melalui 2 tahap diatas, maka tahap ketiga ini yang harus dilalui. Ada yang mengatakan, dalam suatu pernikahan, kehidupan setelah menikahlah yang paling penting. Karena semuanya akan menjadi baru lagi, mulai dari awal lagi. Beda dengan tahap sebelumnya yang relatif singkat, maka tahap setelah pernikahan inilah yang yang harus dijalani sepanjang usia. Mereka yang menikah dituntut untuk siap dalam segala hal. Siap untuk berbagi, siap untuk melihat keanehan pasangan (ini nih yang seru, dulu ketika masa sebelum menikah kan biasanya pasangan sering malu-malu kambing dan menunjukkan yang baik-baiknya saja, tapi setelah menikah, beeuuuhhh.... semuanya akan terbongkar! Yang ngorok akan ketahuan, yang suka kentut akan keliatan, yang suka ngupil juga akan semakin jelas. Jadi persiapkanlah dirimu kawaaann!!). selain siap diatas, kita juga dituntut untuk siap untuk gregetan (maaf ya dek bojo, sering membuatmu gregetan.. piiisss V), siap untuk marah, siap untuk ngambek, dan siap untuk semuuuuaaannnyyyaaa, termasuk siap secara mental dan ekonomi. <<<< penting!




Oke itulah beberapa masukan dari aku selaku orang keren disini yang juga sudah menikah, ketahuilah, bahwa sesungguhnya pernikahan itu adalah menyatukan dua individu yang berbeda (beda pandangan, beda pemikiran, hingga pastinya beda jenis kelamin), dan sesungguhnya menikah bukan melulu menyatukan persepsi 2 individu yang memiliki banyak kecocokan (apalagi kalo cocok jenis kelaminnya... lol ), akan lebih indah jika perbedaan itu menjadi satu, sehingga hidup lebih berwarna dan terasa seru.



          Selain hal-hal diatas, yang gak kalah penting untuk kalian para mempelai yang hendak melakukan pernikahan adalah,..... JANGAN LUPA HAFALIN RUTE MENUJU RUMAH PASANGAN KAMU!. Jangan sampe kejadian kayak aku terjadi pada kalian. Gara-gara gak hafal rute menuju rumahnya bapak ibu mertua, 2 x rombongan kami kesasar!! Parah baget kan?? Itu bukan hanya dalam 1 waktu, tapi dalam 2 momen yang sangat penting dalam hidupku. Pas lamaran, dan pas pagi hari menjelang pernikahan (Hari H brooooooooo). Sebabnya sih sama, gara-gara aku gak hafal sama rutenya (dari kecil emang gak bisa hafalin jalan kok. Jadi jangan salahkan bunda mengandung, tapi salahkanlah mereka yang membuat sarung... *loohhh, apa hubungannya?)
          Kejadian pertama tentang “kesesatan” kami (bahasa indonesia dari “kesasaran” kami adalah “kesesatan” kali ya?) terjadi ketika hendak melakukan proses lamaran. Kami ber rombongan (hanya berisi bapak, pembicara dan sodara-sodara saja, tentunya sama aku juga toh. Yang lamaran kan aku, masak aku gak ikutan?), awalnya biasa-biasa saja. Tapi ketika memasuki kota, tiba-tiba bulek bertanya....
          “iki lewat ngendi ad?” *lewat mana ad?
          “aku lali eq bulek..” *aku lupa eq bulek
          “hahahaha, arep lamaran kok lali..” *hahaha, mau lamaran kok lupa... <<< suaranya embah, menganggap aku bercanda kali yak?
          “iki lewat ngendi dadine?” *lewat mana jadinya? <<<bulek bertanya lagi.
          “Lali Lek aku...” *lupa lek aku <<<jawabku dengan polos.
“Mosok lali?” *masak lupa?
“iya Bulek, seriusss lali aku dalane lewat ngendi” *iya bulek, serius lupa aku jalannya lewat mana.
Tiba-tiba mobil berhenti.
          “kayake kita kesasar ya ini??” Kata Pak Sopir.
Hening....
Suasana dalam mobil menjadi hening....
Sunyi...
Senyap....
Dan tiba-tiba kurasakan udara dalam mobil sewaan murah meriah itu menjadi panas dan bergemuruh dengan suara-suara seisi mobil gara-gara aku lupa rute rumah calon mertuaku...
          “emang aku becanda apa? Aku lupa beneran tauukkk” *batinku. Pada heboh kagak eluuuwww sekarang??? Hahahay, rasaaiiiinnnnnn...
          Hari itu, acara lamaran pun telat gara-gara kesasarnya rombongan kami. Namun akhirnya kami bisa sampai juga kerumah mertua. (itupun juga kami dipandu dan dijemput sama mas Adam <<<suaminya mbak Dian, mbaknya istri..)




          Kejadian kedua malah lebih menegangkan lagi, tepat di hari akad nikah, yang diselenggarakan pukul 8 pagi, mobil pak Juri dan Bu Munfaatun (terima kasih yang setinggi-tingginya untuk pak Juri dan Bu Munfaatun untuk semua fasilitas, semua bantuan, dan semua hal yang anda berdua berikan untuk kelancaran pernikahan kami... matur suwun pak, bu..), mengalami kesesatan lagi. Penyebabnya? Pastilah tahu. Lagi-lagi aku lupa rute mana yang harus ditempuh untuk sampai ke rumahnya mertua! Gila gak aku? Di hari sepenting tiu, malah membuat rombonganku tersesat tak tentu arah! Jam sudah menunjukkan pukul 07.50, berarti 10 Menit lagi akad nikah dimulai! Dan aku? Masih tersesat....
          Akhirnya dengan seingat-ingatku, mobil yang dikendalikan pak Juri menerobos gang-gang kecil di daerah Tuban, sampai akhirnya, di kejauhan, aku melihat seonggok oase pelepas dahaga yang berwujud “Risweni” (Riswan dan Eni). *perlu diketahui, ketika aku menikah, aku ingin riswan, sahabatku menyaksikan akad nikahku, dan juga menjadi bagian dari prosesi pernikahan yang aku jalani. Bukan kenapa, tapi dia sudah seperti keluarga bagi kami. Ketika ibuku wafat dengan sangat tiba-tiba, dia tanpa memperdulikan pekerjaan yang menjadi bebannya langsung meluncur kerumah, menempuh jarak berkilometer untuk memberikan penghormatan terakhir, menginap dirumah, dan menangis terisak didepan jenazahnya ibu. Dari itulah bapak kemudian berpesan, ketika nanti kita diberikan kebahagiaan, Riswan harus ikut merasakan kebahagiaan itu.
          Kembali ke cerita, oase itu adalah Riswan dan Eny yang sudah menunggu di jalan masuk menuju rumah mertua. Dan itu berarti, kami hampir sampai! Segera saja aku beritahukan pak juri untuk membawa kami kesana, dan alhamdulillah, kesesatan kami akhirnya berakhir. Pasti para pembaca mengira, kami sampai disana tepat waktu kayak di pilem-pilem. Gitu kan? Salahhh... ini bukan pilem brooohhhhh, ini kenyataan. Kami sampai ke tempat akad nikah jam 08. 15 an... jadi telaattt. Tapi untungnya pak Naibnya gak ilang, jadi segera prosesi akad nikah dilaksanakan, dan ketika terdengar kata “saaaaaahhh”, legalah hatiku merasakannya. Alhamdulillah... 27 Maret 2015, pukul 08. Lebih mboh piro, akhirnya aku resmi menjadi suami dari seorang wanita bernama Fevi Ariastana..... *senyum-senyum.

Nb. Terima Kasih Untuk semua keluarga besar Bapak Ibu Mertua di Tuban.
Bapak dan almarhumah ibu di surga, keluarga Pak lek, Bu lek, Pak Dhe, Bu Dhe, dan semua teman-teman yang sudah membantu kami dalam mempersiapkan juga melaksanakan pernikahan ini. Bagi yang belum menikah, persiapkan diri sebaik-baiknya... bravo Timnas PSSI! <<gak nyambung.


Wednesday, 29 July 2015

Hukum Membawa Aplikasi Qur'an Ketika Buang Air


Selamat pagi para pembaca. Waktunya update blog yang aneh ini ya. Kali ini aku akan coba membahas tentang sesuatu yang agak berat. (emang pikirane yang punya blog nyampek ya? Kok gaya banget mau membahas yang berat-berat? *mikir gak habis-habis.). pasti pada gak percaya kan kalo aku juga bisa membahas yang berat-berat? *pembaca menjawab : gaaaaakkkkkkkkk –dengan suara koor yang merdu dan mendayu-dayu. Ooo, yasudah kalo gak percaya. Kalo gitu gak usah update blog lagi deh aku. *ndeeehhh??? Maksudte gimana itu? Malah semakin amburadul aja leeeeehhh...
Yups, gini, kali ini aku mau membahas tentang Qur’an ato mp3 Qur’an yang ada di gadget. Baik itu yang hape jadul (tentunya yang support dengan mp3 player lho ya), ataupun gadged terkini seperti belekberi, apel kegigit, atopun anjroid. Pasti sudah pada familiar kan dengan gadged yang seperti itu? Nah, semakin merebaknya gadged dengan kualitas tinggi dan semakin pintarnya gadged tersebut, maka semakin berkembang pula aplikasi pendukung yang disediakan. Baik itu aplikasi yang sifatnya untuk hiburan, pekerjaan, dan juga bahkan ada aplikasi yang diperuntukkan bagi pendidikan dan agama. Seperti contoh, bagi pengguna smatpon (lebih cepet nulis “smatpon” daripada nulis “smartphone” *jangan diprotes!) beragama nasrani, gadget kita menyediakan aplikasi seperti Bible on gadget, Bible Android, atopun aplikasi sejenis yang lainnya. Nah, bagi kita yang muslim, server dan pengembang juga menyediakan aplikasi Qur’an for BB, atopun Qur’an Android. Nah, kemarin pas browsing-browsing mencari aplikasi Qur’an android (browsing buat dek bojoku tersayang, Fevi Ariastana yang sudah lama rekuwes Qur’an ini buat ngaji dan ngelatih adek bayi di kandungan agar terbiasa mengaji dan diperdengarkan ayat-ayat Allah, tapi baru sempet nyari beberapa waktu kemarin... tapi alhamdulillah akhirnya dapat yang bagus juga.). *tambahan, sebenarnya ada juga aplikasi Qur’an untuk BB dan Android, tapi secara pribadi, lebih prefer ke yang aplikasi android karena disana banyak yang share secara gratis dan hanya memerlukan kuota untuk proses download data saja. Sedangkan yang aplikasi untuk BB, memang sih ada yang gratis, tapi lebih banyak lagi yang hanya  trial dan nantinya ketika masa trial nya habis, kita diminta untuk membeli paket aplikasi yang ditawarkan. Itu pun juga tidak terlalu lengkap aplikasi yang ditawarkan.
Skip
Skip...
Skip...
Akhirnya aku donlod deh salah satu aplikasi Qur’an yang mempunyai rating tinggi (hampir sempurna, menjelang 5 Bintang. hehehe). Dan lancaaarrrr jaya proses donlodnya..... iseng-iseng, sebagai pengguna yang baik dan benar, diakhir download, aku masuk ke menu pemberian rating untuk aplikasi untuk sekedar memberikan komentar tentang aplikasi yang terdonlod barusan. Puas banget sih rasanya setelah melihat fitur aplikasi tersebut. Dan hampir semua komen yang ada sebelumku, memberikan 5 Bintang dan komentar bernada puas. Namun ada juga yang sekedar bertanya. Bukan tentang aplikasinya, tapi bertanya tentang hukum gadget yang ada Qur’annya, tapi tanpa sengaja terbawa ke kamar mandi, atau buang air. Sebuah pertanyaan yang sangat kritis dan perlu jawaban yang mempunyai dasar yang kuat.
Memang terkadang kita mengabaikan hukum-hukum yang ditentukan oleh agama ketika menghadapi sesuatu. Ketika kita sudah menemukan hal yang menyenangkan, terkadang malah rasa senang dan bahagia itu mengikis hukum agama yang telah diajarkan ataupun dituntunkan kepada kita. *stopp!! Gak nyambung blas yang ini!
Pertanyaan yang diajukan oleh salah satu pengguna aplikasi tersebut memang sangatlah sering kita temui di kehidupan sehari-hari. Namun sangat sering pula tidak kita perhatikan. Karena pasti kita juga gak bisa jawab gara-gara pertanyaan itu sulit untuk dibahas. Nah, menanggapi pertanyaan tersebut, maka jawabannya adalaaaaahhh.....
Para ulama’ sependapat bahwa membawa Qur’an ke dalam kamar mandi / tempat-tempat najis, kotor, dsb adalah tidak diperbolehkan. Karena sifat Qur’an yang suci, sehingga tidak pantaslah jika ditenpatkan ditempat yang tidak semestinya semisal di kamar mandi. Para ulama’ pun juga berpendapat, bahwa membawa Qur’an, lafadz Allah, dan kitab-kitab agama ke tempat yang tidak suci, hukum awalnya jelas tidak diperbolahkan. (itu jelas, apalagi yang memakai kalung dengan lafadz Allah yang sepenak udelnya slonang-slonong masuk ke kamar madi tanpa dilepas, jijik pol malah ngeliatnya. Sok agamis tapi malah berbuat dosa gitu.. sadar gak siiihhhhh...)
Tapi itu kan Qur’an dalam bentuk mushaf? Jelas aja kan haram. Lalu bagaimana kalo Qur’an itu dalam bentuk aplikasi? Ada dalam gadget? Ada dalam hape? Bagaimana hukumnya? Untuk  menjawabnya, mungkin kita perlu menyimak penjelasan dari beberapa ulama’ ini.
1.     Mbah K. H. Marzuki Mustamar (Pengasuh Pondok Pesantren Sabilur Rosyad Malang, Jawa Timur dan wakil Rais Syuriyyah PWNU Jawa Timur, Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Malang).
K. H. Marzuki Mustamar
Dalam salah satu kesempatan tanya jawab, beliau menjelaskan bahwa hukum membawa gadget yang ada isinya aplikasi Qur’an adalah boleh. Dengan syarat, ketika didalam kamar mandi, gadget tersebut tidak diputar (maksudnya gadget tetap dalam keadaan diam, tidak dipakai main-main) hingga sang pengguna gadget selesai menjalankan apa yang dia perlukan di kamar mandi. Jadi, sah-sah saja jika gadget dengan aplikasi Qur’an di dalamnya dibawa ke kamar mandi. Alasan lain adalah, masalah keamanan. Jika nantinya ketika gadget tersebut tidak aman ketika ditinggal ke kamar mandi, maka bolehlah seseorang membawa serta gadget tersebut ketika ke kamar mandi. (ini berarti ketika berada dirumah, tidak diperbolehkan untuk membawa gadget dengan aplikasi Qur’an didalamnya ke kamar mandi, karena dirumah pastinya relatif aman. Ini diperuntukkan bagi yang berada diluar rumah, dengan keadaan yang belum diketahui *kamar mandi umum, terminal, perjalanan, dst.)

2.    DR. K. H. Ahmad Imam Mawardi (doktor ahli fiqh dan ilmu agama, Dosen Pasca Sarjana IAIN Sunan Ampel Surabaya, Komisi hubungan Luar Negeri MUI Provinsi Jawa Timur)
Prof Imam Mawardi
Pendapat yang kedua, mari kita ambilkan dari penjelasan mbah Imam Mawardi. Dalam penjelasan beliau, secara garis besarnya adalah sama seperti yang disampaikan oleh Mbah Marzuki Mustamar. Namun, dalam penjelasan beliau yang lebih lanjut, beliau menganalogikan kasus ini dengan hafidz Qur’an. Maksudnya? secara gamblang beliau menyatakan hal yang sama dengan mbah Marzuki Mustamar, bahwa membawa gadget dengan aplikasi Qur’an di dalamnya ke dalam kamar mandi adalah boleh, tapi dengan syarat dan ketentuan, jika ditinggal tidak aman, dan takut terjadi kejahatan jika ditinggal diluar, maka opsi membawa gadget beraplikasi Qur’an tersebut. Lalu analoginya bagaimana? Kit analogikan seperti ini, jika gadget disamakan dengan hafidz Qur’an, maka apakah ketika masuk ke dalam kamar mandi, hafidz tersebut harus tetap menjaga agar kepalanya berada diluar kamar mandi tersebut? Apakah ketika sedang buang air, kepala hafidz tersebut tidak boleh ikut masuk, dan standby didepan pintu kamar mandi? Bagaimana? (jawaban ini disampaikan ketika ada pertanyaan mengenai hukum membawa gadget yang ada aplikasi Qur’an didalamnya ke kamar mandi, dalam pembahasan dan pengajian kitab Arba’in Nawawi).

Meskipun diperbolehkan, tapi ingat, ketika didalam kamar mandi, jangan membuka aplikasi tersebut, apalagi sampai memutar ayat-ayat Qur’an didalam kamar mandi atau tempat-tempat kotor dan najis lainnya. Karena tidak layak sesuatu yang suci berada di tempat yang tidak sepantasnya.
Nah, bagaimana? Semuanya, sekali lagi dikembalikan kepada para pembaca, karena pasti ada pro dan kontra. Ulama’ garis keras pun memiliki pendapat sendiri, yakni tetap tidak memperbolehkan gadget dengan aplikasi Qur’an didalamnya dibawa ke dalam kamar mandi. Namun, ada juga yang memperbolehkan seperti yang sudah coba aku uraikan diatas. Jadi, semua kembali ke para pembaca, sesuai dengan kepercayaan yang dianutnya..

Mungkin cukup dulu pembahasan kita kali ini, Semoga bermanfaat dan mampu memberikan sedikit pengetahuan bagi para pembaca, dan maaf jika ada salah-salah kata.... (sumpriiitt, nulis postingan ini malah deg-degan karepku deweee...)
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...