Seperti
yang sudah aku ceritakan sebelumnya, aku mempunyai seekor sahabat bernama Mael
waktu mengenyam pendidikan di bangku kuliah. Penampakannya sangat mengenaskan
dan seringkali menjadi bahan hujatan kaum wanita. Iya, dia memang bukanlah
cowok idaman bagi setiap wanita. Karena sepanjang perjalanan hidupnya, sangat
jarang ada wanita yang kalap dan khilaf sehingga mau jatuh cinta padanya. Meski
kenyataannya demikian, namun tetap saja dia merasa sebagai makhluk keren yang
digila-gilai para wanita (menurutnya lho, bukan menurut kami...).
Sampai
detik ini, sampai dengan aku menulis cerita tentangnya, aku masih belum
menemukan, alasan dari keberadaanya di alam ini. Allah mempunyai rahasia besar
dalam setiap makhluk yang Dia ciptakan. Termasuk dengan ciptaanNya yang bernama
Mael ini. Sampai saat ini, tak ada yang tahu, mengapa Tuhan menciptakan makhluk
sekomplet dan selengkap dia. Jika temen-temen penasaran, silahkan saja
lihat-lihat fbnya. Memang, Tuhan menciptakan Mael dengan sempurna. Semua yang
jelek-jelek ada pada dirinya. Mungkin didunia ini tak ada lagi makhluk lain
selengkap Mael ini. Mulai dari rambut keriting yang gak bisa dibentuk, wajah
mesum yang gak ketulungan, bibir gak jelas arah dan tujuannya, idung pesek yang
kadang-kadang susah buat dipake napas, sampe kulit item yang kadang gak
terlihat dalam gelap waktu malam. Bahkan, ketika dia berjalan di siang hari,
dan kita melihatnya dari jauh, maka dalam bayangan kita yang pertama kali
adalah kita akan melihat sesosok cowok kumel, yang sedang berjalan sambil membawa
jemuran rajangan daun tembakau di atas kepalanya.
Tapi walo
dia jelek dan tidak mirip dengan yang namanya manusia, tetap saja dia adalah
manusia walaupun Cuma abal-abal. Dia bisa merasakan jatuh cinta juga. Tak
jarang dia merasakan jatuh cinta kepada para wanita, dan tak jarang juga dia
kecantol dengan cowok. Maklum sajalah,
dia kan termasuk makhluk yang bisa seneng cewek maupun cowok. Buktinya,
dia juga pernah bilang kalo aku ini manis dan imut-imut. Terus dia juga sering
kirim-kirim cium jauh buatku. Malah kadang dia nyosor-nyosorin bibirnya ke
arahku. Tentu saja, aku jijik dengan apa yang dia lakukan dan melayangkan
tendangan kilat ke arah wajahnya. So, dia yang sudah jelek, terkadang menjadi
semakin jelek lagi setelah mendapatkan tendanganku.
Ma'el Pengikut Vicky-isme... |
Kembali
lagi, Mael juga pernah merasakan jatuh cinta karena dia juga manusia walaupun
berstatus setengah siluman. Sewaktu pertama kali masuk didunia perkuliahan, aku
pesimis banget ketika bertemu dengannya. Melihat penampilannya yang sangat
mengenaskan seperti itu, aku gak yakin sama sekali jika nantinya (atau bahkan
sepanjang sejarah hidupnya) akan ada cewek yang tertarik kepadanya. Iya, sebuah
pemikiran yang rasional memang. Kita harus selalu mengkomparasikan keadaan yang
ada dengan kemungkinan yang akan terjadi nantinya. Namun karena dia adalah
makhluk spesial, maka jatuh cintanya pun spesial. Memang, wajahnya aneh, dan
akan semakin aneh setiap harinya, begitupun kisah cintanya. Akan sebanding
lurus dengan wajahnya yang terkesan mbulet.
Entah
siapa yang memulai, ketika itu, dalam kelas Bahasa Inggris 2006 a, tersebar
gosip yang sangat aneh. Diantara mereka, tersebar sebuah berita tentang dua
anak manusia yang dikabarkan saling jatuh cinta. Yups!! Benar. Ini adalah
berita pertama tentang Mael yang dikabarkan sedang menjalin kisah dengan
seorang cewek yang kabarnya juga merupakan temen sekelas. Aku sangat yakin,
berita ini sengaja dihembuskan sendiri oleh si Mael, dengan harapan agar
teman-teman lain berfikiran dia juga bisa laku di dunia perkuliahan yang keras
ini. Secara kasat mata, gak mungkin lah si Mael ini bisa mendapatkan seorang
wanita yang notabene datang dengan status jatuh cinta padanya. Mungkin cara
terbaik untuknya untuk mendapatkan wanita adalah dengan cara main ke dukun dan
mengguna-gunai si wanita biar jatuh cinta padanya.
Kabar
yang berhembus mengatakan bahwa, dikelas kami, dia menjalin hubungan dengan
seorang cewek yang bernama Ika. Karena kami masih baru (ketika itu baru
beberapa bulan saja mengenyam bangku kuliah, sehingga belum hafal antara wajah
dan nama orang), maka kami berinisiatif untuk menyelidikinya. Target kami
adalah seorang cewek yang dipanggil Ika. Dalam menjalankan penyelidikan ini,
kami yang terdiri dari Aku, Patria, dan Kak Tukim yang biasa dipanggil kak
Seto, mengagendakan tahap-tahap penyelidikan.
Tahap
pertama adalah bertanya langsung kepada Mael tentang siapa si Ika itu. Namun
seperti yang sudah kami perkirakan, ketika tahap ini kami laksanakan, jawaban
cengengas-cengenges dari Mael membuat kami menjadi jijik dan memaksa kami untuk
segera mengakhiri tahap ini. Bukan karena apa-apa, tapi, karena ketika Mael
ditanya tentang hal-hal yang berhubungan dengan Ika, dia hanya akan meringis
dan cengengas-cengenges sambil mulutnya mengeluarkan lendir air liurnya yang
bau kaos kaki itu...
Dek Fevie Ariastana... Dulu sempat ditaksir juga sama Ma'el.... |
Tahap
pertama gagal, tahap kedua kita mulai. Kali ini kami tidak melibatkan Mael
dalam penyelidikan. kami yang biasanya sangat anti pada dosen, mendadak menjadi
rajin masuk kuliah. Jangan menyangka kami bertobat setelah mendapatkan siksaan
dari ilernya Mael, bukan itu saudara. Kami menjadi rajin masuk karena kami
mengincar buku absensi mahasiswa yang pasti dimiliki oleh para dosen. Setelah
berpura-pura manis dan memasang wajah unyu-unyu setiap waktu (yang justru
membuat para dosen terkesan jijik dengan sikap kami), akhirnya kami mendapatkan
lembaran yang berisi nama-nama mahasiswa dikelas ini. Yups... itu pun dengan
perjuangan yang gak mudah. Kami harus senantiasa menjadi mahasiswa yang masuk
paling awal, terus merayu-rayu dosen untuk dipinjemi buku itu, dan
lain-lainnya.
Segera
kami periksa nama-nama yang ada dalam lembaran tersebut. Sayangnya tidak kami
ketahui dengan pasti, siapa sebenarnya yang bernama Ika itu. Dari sekian
mahasiswa, tak ada satupun yang tertulis nama “Ika” disana. Yang ada hanya Eka
Chaerunnisa, Mariko Shinoda yang biasa dipanggil Ikoh, Siti Kondhilati yang
biasa dipanggil Dila, Siti Dilalerin yang biasa dipanggil Erin, dan nama-nama
aneh lainnya. Yang paling mirip dengan kenyataan mungkin adalah Eka. Maka kami
segera mencari nama itu kemudian mencari orangnya. Singkat kata, kami pun
menemukan Eka. Dan ketika kami tanyakan apakah dia adalah pacarnya Mael,
ternyata jawaban yang kami dapat adalah...
“aaaapppppaaaahhhhhhh????
Mael??? Huuuwwweeeeeekkkkkkkkkk!!!! Wwweeegggggaaaaaaahhhhhh!!!! Emang gak ada
cowok lain selain dia?? Amit-amit jabang bayi. Kalo aku jadian sama dia, terus
nikah, terus punya anak, aku kasihan sama anakku nanti. Pasti dia akan beban
mental punya bapak kayak si Mael... astaghfirullah...” kami yang mendengar
jawaban itu, serta merta menangis meraung-raung. Kami menyadari, ternyata
kata-kata si eka memang benar, dan yang membuat kami menangis adalah kenapa
baru sekarang kami menyadari kenyataan itu??? Bukan dari yang dulu-dulu???. Dan
tahap kedua dari penyelidikan kami ini pun mengalami kegagalan. Kami tak mampu
menemukan cewek yang bernama Ika....
Dek Pepi di Kopma..... |
Tahap
ketiga dari penyelidikan kami adalah tahap terjun ke lapangan secara langsung.
Kami yakin cara ini pasti berhasil karena kami akan langsung bersinggungan
dengan para mahasiswa lain. Pada hari yang telah ditentukan, siang itu sepulang
kuliah, kami bertiga bersiap, mengambil ancang-ancang untuk mrnjalankan aksi
yang telah direncanakan. Selepas dosen berlalu, patria, aku, dan tukim langsung
keluar, dan mencegat para mahasiswa yang ingin keluar. Di pintu ruangan, kami
bertiga sibuk bertanya dengan satu pertanyaan aneh... “kamu Ika ya???” namun
dari sekian banyak mahasiswa yang kami tanyai, tak ada satupun yang mengaku
jika dia bernama Ika. Kami tanyakan hal itu pada setiap mahasiswi yang melewati
kami, tapi tetap saja jawaban “bukan” yang kami terima. So, hari itu, kami pun
gagal dengan aksi kami. Rasa bosan pun menghinggapi, sampai akhirnya kami
memutuskan untuk menghentikan aksi kami hari itu.
Tapi tak
lama setelah itu, datanglah seorang pembawa kabar berita yang bernama Nurul
Istiana, anak Lasem yang lebih keren dengan panggilan Chacik. Dia mengatakan
telah menemukan sesosok makhluk bernama Ika dalam kelas kami. Ternyata setelah
diselidiki olehnya, nama asli dari Ika yang digosipkan dengan Mael ini adalah
Sholikhah. Jebretttt!!!! Pantes aja gak ketemu-ketemu. Lha wong namane aja beda
banget sama yang tertera di lembaran absen. Kalo ditempatku sih, nama Sholikhah
paling-paling dipanggil Solik. gak ada panggilan laen... mengetahui kabar itu,
kami bertiga langsung beraksi, mencari sosok yang bernama Sholikhah...
“Mael???
Aku bener-bener gak tahu kok siapa yang nyebarin gosip kalo aku pacaran sama Mael.
Sumpah aku gak tahu. Aku malah mikirnya gosip ini dibikin oleh Mael sendiri..biasa,
mungkin sebagai modus dia untuk ngedeketin aku. Tapi sumprit aku gak tahu
menahu tentang gosip ini. Lagian aku juga masih mikir-mikir umpama aku jadian
sama dia. Aku gak mungkin deh sepasrah itu dengan menerima Mael menjadi
pacarku. Lagian juga masih banyak cowok lain yang pasti lebih keren dari dia
yang mau sama aku. Kan aku harus mikirin keluargaku juga, bagaimana perasaan
mereka kalo tahu anaknya yang manis ini jadian sama sebuah makhluk yang
beridentitas sebagai Mael.. coba pikirkan bagaimana perasaan mereka.. dan juga,
aku...”
Aku dan Dek Fian Di Kopma Membahas Kaos JKT48 plus AKB48... wotta.... |
“CUKUUUUUUUPPPPPP!!!!!”
kak tukim berteriak menghentikan Ika yang dari tadi ngomong gak brenti-brenti
ketika kami tanya perihal Mael. Kami hanya melongo ketika dia bicara tanpa
putus, membuat kami sesak nafas, membuat kami pengap dengan kadar oksigen
rendah yang terkontaminasi karbon dioxida dari hasil bicaranya, dan juga
terinduksi dengan telak oleh bau mulutnya yang lumayan gak enak itu. dan
akhirnya kami terselamatkan oleh teriakan kak Seto tukim...
“sudahlah,
terima kasih. Kami Cuma penasaran dengan gosip yang berkembang. Kami pikir kamu
telah khilaf sudah mau menerima Mael menjadi pacar kamu. Terima kasih..” aku
meminta maaf dan mengucapkan terima kasih pada Ika. Sekarang sudah semakin
jelas, jika ternyata gosip yang berkembang selama ini tidaklah benar, dan Ika
masih beruntung tidak menjadi pacarnya si Mael. Untuk selanjutnya, Ika ternyata
masih bisa berfikiran waras. Dia lebih memilih ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa
untuk menjadi pacarnya daripada memilih Mael.. tabahkan hatimu sobat... pasti
suatu saat masih ada wanita yang khilaf dan mau menerimamu menjadi pasangannya.
Kalopun sudah tak ada lagi yang mau, maka, tenang sajalah.. nanti kami bantu
untuk mengimpor sapi dengan kualitas terbaik dari peternakan Aussie.. tabahkanlah
dirimu kawan... hidup memang sebuah perjuangan...
Dek Pepi..... |
No comments:
Post a Comment