Thursday, 26 September 2013

Ketika Ma'el Jatuh Cinta



Seperti yang sudah aku ceritakan sebelumnya, aku mempunyai seekor sahabat bernama Mael waktu mengenyam pendidikan di bangku kuliah. Penampakannya sangat mengenaskan dan seringkali menjadi bahan hujatan kaum wanita. Iya, dia memang bukanlah cowok idaman bagi setiap wanita. Karena sepanjang perjalanan hidupnya, sangat jarang ada wanita yang kalap dan khilaf sehingga mau jatuh cinta padanya. Meski kenyataannya demikian, namun tetap saja dia merasa sebagai makhluk keren yang digila-gilai para wanita (menurutnya lho, bukan menurut kami...).
 
Iki Gambare Ma'el Tak Gambar Dewe...



Sampai detik ini, sampai dengan aku menulis cerita tentangnya, aku masih belum menemukan, alasan dari keberadaanya di alam ini. Allah mempunyai rahasia besar dalam setiap makhluk yang Dia ciptakan. Termasuk dengan ciptaanNya yang bernama Mael ini. Sampai saat ini, tak ada yang tahu, mengapa Tuhan menciptakan makhluk sekomplet dan selengkap dia. Jika temen-temen penasaran, silahkan saja lihat-lihat fbnya. Memang, Tuhan menciptakan Mael dengan sempurna. Semua yang jelek-jelek ada pada dirinya. Mungkin didunia ini tak ada lagi makhluk lain selengkap Mael ini. Mulai dari rambut keriting yang gak bisa dibentuk, wajah mesum yang gak ketulungan, bibir gak jelas arah dan tujuannya, idung pesek yang kadang-kadang susah buat dipake napas, sampe kulit item yang kadang gak terlihat dalam gelap waktu malam. Bahkan, ketika dia berjalan di siang hari, dan kita melihatnya dari jauh, maka dalam bayangan kita yang pertama kali adalah kita akan melihat sesosok cowok kumel, yang sedang berjalan sambil membawa jemuran rajangan daun tembakau di atas kepalanya.
Tapi walo dia jelek dan tidak mirip dengan yang namanya manusia, tetap saja dia adalah manusia walaupun Cuma abal-abal. Dia bisa merasakan jatuh cinta juga. Tak jarang dia merasakan jatuh cinta kepada para wanita, dan tak jarang juga dia kecantol dengan cowok. Maklum sajalah,  dia kan termasuk makhluk yang bisa seneng cewek maupun cowok. Buktinya, dia juga pernah bilang kalo aku ini manis dan imut-imut. Terus dia juga sering kirim-kirim cium jauh buatku. Malah kadang dia nyosor-nyosorin bibirnya ke arahku. Tentu saja, aku jijik dengan apa yang dia lakukan dan melayangkan tendangan kilat ke arah wajahnya. So, dia yang sudah jelek, terkadang menjadi semakin jelek lagi setelah mendapatkan tendanganku.
Ma'el Pengikut Vicky-isme...

Kembali lagi, Mael juga pernah merasakan jatuh cinta karena dia juga manusia walaupun berstatus setengah siluman. Sewaktu pertama kali masuk didunia perkuliahan, aku pesimis banget ketika bertemu dengannya. Melihat penampilannya yang sangat mengenaskan seperti itu, aku gak yakin sama sekali jika nantinya (atau bahkan sepanjang sejarah hidupnya) akan ada cewek yang tertarik kepadanya. Iya, sebuah pemikiran yang rasional memang. Kita harus selalu mengkomparasikan keadaan yang ada dengan kemungkinan yang akan terjadi nantinya. Namun karena dia adalah makhluk spesial, maka jatuh cintanya pun spesial. Memang, wajahnya aneh, dan akan semakin aneh setiap harinya, begitupun kisah cintanya. Akan sebanding lurus dengan wajahnya yang terkesan  mbulet.
Entah siapa yang memulai, ketika itu, dalam kelas Bahasa Inggris 2006 a, tersebar gosip yang sangat aneh. Diantara mereka, tersebar sebuah berita tentang dua anak manusia yang dikabarkan saling jatuh cinta. Yups!! Benar. Ini adalah berita pertama tentang Mael yang dikabarkan sedang menjalin kisah dengan seorang cewek yang kabarnya juga merupakan temen sekelas. Aku sangat yakin, berita ini sengaja dihembuskan sendiri oleh si Mael, dengan harapan agar teman-teman lain berfikiran dia juga bisa laku di dunia perkuliahan yang keras ini. Secara kasat mata, gak mungkin lah si Mael ini bisa mendapatkan seorang wanita yang notabene datang dengan status jatuh cinta padanya. Mungkin cara terbaik untuknya untuk mendapatkan wanita adalah dengan cara main ke dukun dan mengguna-gunai si wanita biar jatuh cinta padanya.
Kabar yang berhembus mengatakan bahwa, dikelas kami, dia menjalin hubungan dengan seorang cewek yang bernama Ika. Karena kami masih baru (ketika itu baru beberapa bulan saja mengenyam bangku kuliah, sehingga belum hafal antara wajah dan nama orang), maka kami berinisiatif untuk menyelidikinya. Target kami adalah seorang cewek yang dipanggil Ika. Dalam menjalankan penyelidikan ini, kami yang terdiri dari Aku, Patria, dan Kak Tukim yang biasa dipanggil kak Seto, mengagendakan tahap-tahap penyelidikan.
Tahap pertama adalah bertanya langsung kepada Mael tentang siapa si Ika itu. Namun seperti yang sudah kami perkirakan, ketika tahap ini kami laksanakan, jawaban cengengas-cengenges dari Mael membuat kami menjadi jijik dan memaksa kami untuk segera mengakhiri tahap ini. Bukan karena apa-apa, tapi, karena ketika Mael ditanya tentang hal-hal yang berhubungan dengan Ika, dia hanya akan meringis dan cengengas-cengenges sambil mulutnya mengeluarkan lendir air liurnya yang bau kaos kaki itu...
Dek Fevie Ariastana... Dulu sempat ditaksir juga sama Ma'el....


Tahap pertama gagal, tahap kedua kita mulai. Kali ini kami tidak melibatkan Mael dalam penyelidikan. kami yang biasanya sangat anti pada dosen, mendadak menjadi rajin masuk kuliah. Jangan menyangka kami bertobat setelah mendapatkan siksaan dari ilernya Mael, bukan itu saudara. Kami menjadi rajin masuk karena kami mengincar buku absensi mahasiswa yang pasti dimiliki oleh para dosen. Setelah berpura-pura manis dan memasang wajah unyu-unyu setiap waktu (yang justru membuat para dosen terkesan jijik dengan sikap kami), akhirnya kami mendapatkan lembaran yang berisi nama-nama mahasiswa dikelas ini. Yups... itu pun dengan perjuangan yang gak mudah. Kami harus senantiasa menjadi mahasiswa yang masuk paling awal, terus merayu-rayu dosen untuk dipinjemi buku itu, dan lain-lainnya.
Segera kami periksa nama-nama yang ada dalam lembaran tersebut. Sayangnya tidak kami ketahui dengan pasti, siapa sebenarnya yang bernama Ika itu. Dari sekian mahasiswa, tak ada satupun yang tertulis nama “Ika” disana. Yang ada hanya Eka Chaerunnisa, Mariko Shinoda yang biasa dipanggil Ikoh, Siti Kondhilati yang biasa dipanggil Dila, Siti Dilalerin yang biasa dipanggil Erin, dan nama-nama aneh lainnya. Yang paling mirip dengan kenyataan mungkin adalah Eka. Maka kami segera mencari nama itu kemudian mencari orangnya. Singkat kata, kami pun menemukan Eka. Dan ketika kami tanyakan apakah dia adalah pacarnya Mael, ternyata jawaban yang kami dapat adalah...
“aaaapppppaaaahhhhhhh???? Mael??? Huuuwwweeeeeekkkkkkkkkk!!!! Wwweeegggggaaaaaaahhhhhh!!!! Emang gak ada cowok lain selain dia?? Amit-amit jabang bayi. Kalo aku jadian sama dia, terus nikah, terus punya anak, aku kasihan sama anakku nanti. Pasti dia akan beban mental punya bapak kayak si Mael... astaghfirullah...” kami yang mendengar jawaban itu, serta merta menangis meraung-raung. Kami menyadari, ternyata kata-kata si eka memang benar, dan yang membuat kami menangis adalah kenapa baru sekarang kami menyadari kenyataan itu??? Bukan dari yang dulu-dulu???. Dan tahap kedua dari penyelidikan kami ini pun mengalami kegagalan. Kami tak mampu menemukan cewek yang bernama Ika....
Dek Pepi di Kopma.....

Tahap ketiga dari penyelidikan kami adalah tahap terjun ke lapangan secara langsung. Kami yakin cara ini pasti berhasil karena kami akan langsung bersinggungan dengan para mahasiswa lain. Pada hari yang telah ditentukan, siang itu sepulang kuliah, kami bertiga bersiap, mengambil ancang-ancang untuk mrnjalankan aksi yang telah direncanakan. Selepas dosen berlalu, patria, aku, dan tukim langsung keluar, dan mencegat para mahasiswa yang ingin keluar. Di pintu ruangan, kami bertiga sibuk bertanya dengan satu pertanyaan aneh... “kamu Ika ya???” namun dari sekian banyak mahasiswa yang kami tanyai, tak ada satupun yang mengaku jika dia bernama Ika. Kami tanyakan hal itu pada setiap mahasiswi yang melewati kami, tapi tetap saja jawaban “bukan” yang kami terima. So, hari itu, kami pun gagal dengan aksi kami. Rasa bosan pun menghinggapi, sampai akhirnya kami memutuskan untuk menghentikan aksi kami hari itu.
Tapi tak lama setelah itu, datanglah seorang pembawa kabar berita yang bernama Nurul Istiana, anak Lasem yang lebih keren dengan panggilan Chacik. Dia mengatakan telah menemukan sesosok makhluk bernama Ika dalam kelas kami. Ternyata setelah diselidiki olehnya, nama asli dari Ika yang digosipkan dengan Mael ini adalah Sholikhah. Jebretttt!!!! Pantes aja gak ketemu-ketemu. Lha wong namane aja beda banget sama yang tertera di lembaran absen. Kalo ditempatku sih, nama Sholikhah paling-paling dipanggil Solik. gak ada panggilan laen... mengetahui kabar itu, kami bertiga langsung beraksi, mencari sosok yang bernama Sholikhah...
“Mael??? Aku bener-bener gak tahu kok siapa yang nyebarin gosip kalo aku pacaran sama Mael. Sumpah aku gak tahu. Aku malah mikirnya gosip ini dibikin oleh Mael sendiri..biasa, mungkin sebagai modus dia untuk ngedeketin aku. Tapi sumprit aku gak tahu menahu tentang gosip ini. Lagian aku juga masih mikir-mikir umpama aku jadian sama dia. Aku gak mungkin deh sepasrah itu dengan menerima Mael menjadi pacarku. Lagian juga masih banyak cowok lain yang pasti lebih keren dari dia yang mau sama aku. Kan aku harus mikirin keluargaku juga, bagaimana perasaan mereka kalo tahu anaknya yang manis ini jadian sama sebuah makhluk yang beridentitas sebagai Mael.. coba pikirkan bagaimana perasaan mereka.. dan juga, aku...”
Aku dan Dek Fian Di Kopma Membahas Kaos JKT48 plus AKB48... wotta....

“CUKUUUUUUUPPPPPP!!!!!” kak tukim berteriak menghentikan Ika yang dari tadi ngomong gak brenti-brenti ketika kami tanya perihal Mael. Kami hanya melongo ketika dia bicara tanpa putus, membuat kami sesak nafas, membuat kami pengap dengan kadar oksigen rendah yang terkontaminasi karbon dioxida dari hasil bicaranya, dan juga terinduksi dengan telak oleh bau mulutnya yang lumayan gak enak itu. dan akhirnya kami terselamatkan oleh teriakan kak Seto tukim...
“sudahlah, terima kasih. Kami Cuma penasaran dengan gosip yang berkembang. Kami pikir kamu telah khilaf sudah mau menerima Mael menjadi pacar kamu. Terima kasih..” aku meminta maaf dan mengucapkan terima kasih pada Ika. Sekarang sudah semakin jelas, jika ternyata gosip yang berkembang selama ini tidaklah benar, dan Ika masih beruntung tidak menjadi pacarnya si Mael. Untuk selanjutnya, Ika ternyata masih bisa berfikiran waras. Dia lebih memilih ketua Dewan Perwakilan Mahasiswa untuk menjadi pacarnya daripada memilih Mael.. tabahkan hatimu sobat... pasti suatu saat masih ada wanita yang khilaf dan mau menerimamu menjadi pasangannya. Kalopun sudah tak ada lagi yang mau, maka, tenang sajalah.. nanti kami bantu untuk mengimpor sapi dengan kualitas terbaik dari peternakan Aussie.. tabahkanlah dirimu kawan... hidup memang sebuah perjuangan...
Dek Pepi.....

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...