Wednesday 10 April 2013

Kejutan..


Kejutan, itulah yang aku rasakan ketika melihat kiriman dari sahabatku, Yunia Supartiwi. Ada apakah gerangan? Pagi hari itu, dia menghubungiku lewat SMS. Bertanya tentang alamat e-mail ku. Tapi aku tak tahu jika dia mengirimkan SMS dan bertanya tentang emailku. Jadi aku pun tidak membalas SMS nya. Bukan karena tidak mau membalas, tapi memang karena aku benar-benar tidak tahu ada SMS. Tak berapa lama kemudian, dia menghubungiku via telefon.. kali ini jelas aku tahu kalau ada telefon. Kan hapeku bergetar-getar enak waktu ada panggilan masuk. Heee…..


“Assalamu’alaikum…”
“Wa’alaikum salam….”
“Wan, bisa buka e-mail mu?” * “wan” adalah panggilan dia untuk menyebutku biar lebih akrab. Berasal dari kata “kawan”.
“Wah, belum bisa ini.. gak ada koneksi internet..” *jawabku.
“Yasudah, nanti kalau ada waktu tolong buka email-mu ya…”
“Oke2..”
“Yadah kalo gitu, cukup dulu ya.. Assalamu’alaikum..”
“Wa’alaikum salam..”
Klik…
Nut.. nut… nut… *suara talipun yang ditutup ini.
Sore hari, sepulang kerja aku mencoba mengakses emailku. Dan dalam inbox, ada sebuah kiriman dari Yunia. Judulnya relative bersastra (ah, saia kan tidak tahu apa-apa ini…), yakni “inilah kisah kami”. Dan…. Jengjengjengjeng!!! Sebuah kejutan untukku… sebuah puisi yang beberapa waktu sebelumnya aku buatkan khusus untuk dia, telah ter-edit dengan sangat bagus dan, yang membuatku surprise lagi adalah ada namaku tertera di bagian akhir dari puisi itu.
“Wan L “ *mengirim SMS buat Yunia di nomor Keltomsel
“Ada apa wan?”
“Kok ada namaku di puisi itu?”
“Lho? Itu kan karyamu wan. Jadi ya pantas kalau ada nama dikau disana”
*sopan banget ya si Yun ini. Dari smsnya aja kita sudah tahu kalau hatinya sedang berkenan atau tidak. Ciri-cirinya mudah. Jika dia sedang berkenan, dan suasana hati yang mendukung, dpasti SMSnya menggunakan kata “Dikau” atau “engkau” terkadang “dirimu”. Tapi jika sedang marah, maka SMSnya akan menjadi “kamu, mu, kau’.. hehehehe.. jadi ya tinggal lihat-lihat aja, SMSnya cenderung yang mana, kalau baik-baik ya digodain aja, kalo lagi gak baik, tinggal kabur aja…hehehehe
Lanjutan SMS….
“Tapi kan gak perlu pakai namaku juga kali wan.. itu kan aku buat untukmu..”
“Ah, yasudahlah, maaf kalau tidak berkenan, dan maaf lagi jika aku tidak meminta persetujuanmu jika sebentar lagi sudah akan aku publikasikan. Mohon keikhlasannya.” *ada kata –mu. Berarti ehem… ehem….
“Dengan senang hati waaaaannn… saia ikhlas seikhlas-ikhlasnya…. xixixixixi”
Dan setelah itu, maka aku bertingkah cenderung autis lagi dengan harapan aku tidak melukai hati atau perasaannya lagi… xixixi
          Terima kasih ya Yun.. sudah berkenan untuk menerima puisi buatanku untukmu… maaf jika dari dulu sering membuatmu bingung… hehehehehehe… terima kasih juga sudah betah menjadi sahabatku dulu, sekarang, hingga nanti… amieeeennn….

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...