Sunday 28 July 2013

SMAku : Zaki dan Fans



Menjadi siswa kelas III memang enak-enak gak enak dan susah-susah gampang. Dikelas III kita harus benar-benar mempersiapkan diri untuk bisa sukses dalam ujian nasional. Hal yang selalu menjadi momok bagi setiap remaja yang berstatus pelajar di seluruh wilayah Indonesia raya merdeka-merdeka ini. Sama juga seperti kami waktu itu. selain merasa sebagai murid paling senior, kami juga merasa kamilah yang berkuasa di SMA. Dan, yang lebih mengenakkan adalah, adik-adik kelas tanpa dikomando ingin mengenal kami. Entah dengan modus apa, tapi, yang jelas waktu itu banyak adik-adik kelas (terutama kelas I) yang ingin mengenal kami lebih jauh. Karena pada waktu itu baru merupakan awal-awal musim hp, maka salah satu medianya pun tentu dengan menggunakan hp.


          Tapi tidak semuanya menyenangkan ketika adik-adik kelas begitu ngefans kepada kami. (kecuali aku yang gak punya fans lho). Apalagi jika sampai membuat sang kakak kelas menjadi bingung dan uring-uringan gara-gara sikap ngefansnya yang terbilang keterlaluan. Hal ini juga yang dialami oleh Zaki, temen seangkatanku dan juga sahabatku yang kadang-kadang juga berantem sama aku. Xixixixi
          Ceritanya gini, ada seorang adik kelas satu yang sangat ngefans dengan dia. Saking ngefansnya, dia sering kirim-kirim SMS dan menelfon si Zaki. Namun, sepertimana orang-orang yang ngefans pada pujaannya, kita sering menemukan si pengagum tidak mau mengakui jati dirinya. Ini pun juga terjadi pada Zaki dan pengagumnya. Dia memperkenalkan diri sebagai sesosok yang bernama ALEA PUTERI DEVITA ZAHRA. Dan aku yakin (Zaki malah pasti lebih yakin lagi) jika nama itu bukanlah nama sebenarnya. Bisa dijamin, karena setahuku nama orang di sekitar wilayah itu tidak ada yang seaneh dan sesemrawut itu.
          Awalnya sih Zaki biasa aja, tapi lama-lama jadi gerah juga lho. Bayangkan, si cewek jadi-jadian yang bernama Alea ini selalu SMS ataupun telepon si Zaki setiap saat. Bayangkan, waktu Zaki sedang makan, tiba-tiba “titit… titit…” ada SMS masuk. Tentu dong dia makannya jadi tersedak gara-gara kaget dengan suara SMS itu. kalo lagi Mandi, tiba-tiba ada SMS masuk, dan pasti Zaki juga segera saja berlari dari kamar mandi tanpa memakai apa-apa untuk mengechek SMS itu. kali aja ada hal yang penting. Ketika sedang tidur, pasti langsung terbangun, dan parahnya lagi, adalah ketika Si Alea ini SMS ketika si Zaki sedang Sholat. Bisa dipastikan si Zaki akan Ruku’ atau Sujud sambil tangannya sibuk mengechek SMS yang masuk. Benar-benar sangat menyusahkan kan??
          Hal ini berlangsung sekian lama. Berbulan-bulan tapi tidak sampai bertahun-tahun. Lama-lama si Zaki menjadi gerah juga dengan fans misteriusnya yang satu ini. Sampai suatu hari, dia memanggil kami semua untuk mendengarkan keluh kesahnya. Galau memang terlihat dari wajahnya waktu itu. Bagaimana bisa orang setegas dia menjadi bahan bulan-bulanan dari seorang fans yang dia sendiri tidak tahu kebenaran wujudnya. Sewaktu jam istirahat, kami duduk melingkar didepan ruang kelas III IPA (sekarang menjadi ruang kantor guru). Aku, I’am, Lena, Ris, Ndaluk, dan juga tentunya si Zaki duduk seperti formasi orang yang sedang main kaertu atau dalam bahasa lain sering disebut orang-orang inffris dengan istilah “Upyuk”. Atau, jika kebetulan ada yang melihat kami dari jauh, pada waktu itu pastilah mereka mengira kami sedang nonton bareng video bokep terbaru di hape yang biasanya dipasok oleh Lena..
          “aku bener-bener gerah dengan semua ini..” *Zaki membuka suara.
          “apa yang harus aku lakukan ini??”
          Semua terlarut dalam lamunan masing-masing. Mencoba memikirkan solusi yang terbaik untuk mengatasi kegalauan dari si Zaki.
          “aku juga bingung Nyot..” *jawabku
          “aku masih bingung ndan...” * jawab Ris
          “aku juga” * dari Lena
          “Idem” * dari Ndaluk
          “Aku juga” *I’am
          “haaaaahhhhh!! Kalian semua kompak banget bingungnya!!” semprot Zaki.
          “yang kita lakukan sekarang ini adalah, kita harus memecahkan masalah yang aku hadapi ini. Kita harus menemukan biang keladi, kita harus membongkar kedok dibalik fans yang selalu menggangguku!!”
          “iiiiyyyyyyaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!” jawab kami kompak.
          “lalu caranya gimana??” Zaki balik bertanya.
          “gimana kalo kita biarkan saja dulu?? Ntar juga kalo dia bosen, dia akan brenti sendiri neror-neror gak jelas kayak gitu” *usulku.
          “apa?? Dibiarin?? Bukankah beberapa bulan yang lalu kamu juga ngusulin ini?? Coba liat, sekarang udah berapa bulan?? Udah hampir satu semester, tapi dianya gak bosen-bosen SMS ma nelponin aku. Kalo dibiarin terus dia gak bosen-bosen, bisa-bisa aku yang mati kaku ngadepin tu cewek...” *sewot.
          “heeeeeeee......” *aku Cuma nyengir karena Cuma ini yang bisa aku usulin dari dulu. Xixixixi
          “gimana kalo kita adakan sweeping??” * usul Lena. Aku heran sekaligus bangga. Karena aku mendengar ada kata “sweeping” dalam kalimatnya Lena. Dan aku yakin, pasti dia Cuma niru-niru kata itu dari berita kriminal. Dan untuk lebih tepatny, aku yakin dia dapat kata-kata itu dari berita razia kost-kostan mesum. 


          “maksudnya???” kami melongo dan masih abstrak dengan usulnya Lena.
       “Gini, kita kan Keren-keren, nanti kita adakan sweeping dengan cara kita tanyai adek-adek kelas....”
          “teruussssssss?????”
          “kita suruh ngaku, siapa yang SMSin dan nelponin Zaki.. gitu” *menerangkan dengan gaya yang sangat-sangat sangat serius....
          “apamuuuuuu!!!!!!!!!!!”
          “Gubraakkkkkk!!!!!!!!!!!”
Kami semua sewot dengan apa yang diterangklan oleh Lena. Sumpah, dia gak bakalan tahu, tingkat IQ nya seberapa dengan mengungkapkan jawaban yang sangat aneh seperti itu. Coba deh, kita bayangin, misale ada pencuri, terus tiba-tiba kita cegatin setiap orang terus kita tanyai, “kamu maling sandalku yang warnanya ijo yang gedhe sebelah??” ccba bayangin.. kira-kira jawaban apa yang bakalan diterima. Kemungkinannya :
  1. Digampar karena nuduh sebagai maling
  2. Gak ngaku karena memang bukan maling
  3. Gak ngaku walo maling
  4. Bales nuduh kamu yang maling.
  5. Teriak-teriak biar orang-orang pada dateng dan gebukin kamu.
Nah, untuk kasusnya Lena, jawaban paling mungkin adalah digampar!!! Karena apa?? Karena dari wajahnya saja kita sudah bisa tahu, bahwa dia pantas buat digampar. (seperti dalam kasus siswa pinter vs siswa o’on)
          Dan sebagai makhluk yang berpendidikan, kami dengan sepakat, menolak usulan yang diberikan Lena. Karena dengan nyata sudah bisa kita ketahui hasilnya jika kita melakukan usulan dari Lena ini. Untuk kemudian, kami terdiam...
Apa yang terjadi kemudian?? Apakah fansnya si Zaki berhasil ditemukan?? Dan apakah bisa diketahui siapa sebenarnya dia?? Kita tunggu saja....

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...