Saturday, 20 July 2013

Metamorphosis : Kesia-sia an



CHAPTER VI
USELESS ADVICE (NASEHAT YANG SIA-SIA)
“Selamat pagi anak-anak…” ucap bu Rita setelah mengulurkan salam. Namun, kata-kata beliau tertahan. Dan dari gerak mimik wajah beliau, tersirat jika beliau tersusupi dengan bau yang tidak biasa. Sambil menutup hidung dengan salah satu tangannya, beliau bertanya perihal bau tersebut.
“Anu bu, Leles Kentut Bu!!! Leles Kentut Bu!! Baune gak enak Bu.. skfdghh9ejkfnhkchijkrehj.ldsamosdfghoeih”. jawab teman-teman sekelas. Diikuti suara kemriyek di telinga yang tidak jelas sama sekali apa yang mereka katakan. Dengan terbatuk-batuk, Bu Rita meninggalkan Ruangan kelas I.2 dan mencari udara segar di depan pintu. Beberapa saat kemudian beliau kembali ke depan kelas dan berdiri tepat di depan bangkuku dan Leles. Beliau mulai memberikan wejangan dengan kata-kata penuh keibuan (meski waktu itu beliau belum mempunyai suami dan anak).
“Anak-anak semuanya, terutama Leles… jika suatu saat kalian ingin buang gas, kalian bisa keluar dulu...”
“Kasihan teman-temanmu kalau kalian buang gas sembarangan. Apalagi didalam kelas seperi ini...”
Atau jika ada bapak ibu guru, kalian bisa meminta i…”
Cessssss.....piuuuuuuuttttt…..” Belum sempat Bu Rita menyelesaikan kalimatnya, ditengah keheningan kelas, tiba-tiba suara yang sangat dikenal terdengar lagi. Dan, sontak, seluruh kelas menjadi bergemuruh karena Leles untuk ke tiga kalinya mengirimkan salam cintanya untuk kami semua. Dan jadilah, hari itu, pelajaran Bahasa Indonesia untuk kali Pertama gagal Total, karena Bu Rita setelah itu tidak mau masuk lagi ke kelas dan lebih memilih untuk duduk di depan kelas kami hingga pelajaran berakhir.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...