Saturday, 20 July 2013

Metamorphosis : Penemuan



CHAPTER IX
INVENTION (PENEMUAN)
          Dalam rapat yang tanpa ada pembukaan dan penutupan tersebut, Chandra Bayu Nuklida, menanyakan hal-hal yang gak penting pada teman-teman lain. Dalam rapat yang ganasnya melebihi rapat para anggota dewan itu, dia bertanya tentang grup band yang disukai teman-teman lain. (maklum, si Chandra ini sangat tertarik dengan dunia musik setahuku.), dan parahnya, pertanyaan tersebut juga dijawab oleh teman-teman lain. Bermacam-macam jawaban mereka, namun ada 3 grup Band yang memperoleh jawaban mayoritas, yakni Padi, Sheila on 7, dan Dewa.
Photo Kenang-kenangan perpisahan kelas III IPA 2006

          Jreeeeeengggg!!!! Karena selain keren aku juga cenderung pintar, maka, terbersit, nama untuk sanggha kami.
“Gimana kalo nama sanggha kita PSD?? Singkatan dari Padi, Sheila on 7, Dewa??” tanyaku ke teman-teman.
“Boleh-boleh... setuju!!” dan mayoritas menyetujui usulku itu.
“Tapi Ngak..” seorang teman protes.
“Apa??” tanyaku.
“Bukankah terlalu singkat kalo nama PSD itu??” komentarnya
“Iya juga sih.. harus ada tambahannya ini...” jawabku dan diiyakan oleh teman-teman lain.
“Ayo berfikir.. kira-kira ditambahi apa ya??”
Ditengah kegalauan karena tidak kunjung menemukan nama tambahan untuk sanggha tersebut, mataku tertuju pada sesosok makhluk yang sedang cengengas-cengenges sambil ngupil. Dia adalah Leles. Aku fikirkan dia, aku lamunkan dia, aku perhatikan dia.. dan aku tertambat pada namanya.. “Leles Nasirin”... “Leles Nasirin”... “Leles Nasirin..” aku otak-atik namanya untuk mencari petunjuk.. dan..
CLINGG!!! Timbul sebuah ide.
“Gimana kalo namanya menjadi PSD Lena??” paparku di hadapan teman-teman.
“Ha???” tanda kaget dan tidak mengerti
“Darimana nama itu Ngak??”
“Gini, nama Lena Itu kuambil dari nama anggota sanggha kita. Dari nama Leles Nasirin.. disingkat menjadi LENA. Tuh makhluknya lagi ngupil disana” kataku sambil menunjuk Leles.
“Gimana?? Setuju gak??”
“Boleh-boleh,...” serempak nama itu disetujui.
“Tapi Ngaaaaakkkk!!” Leles berteriak dengan maksud tidak setuju. Dia protes..
“Gak ada tapi-tapi ndes!! Udah pada setuju.” Sambil nyengir aku menjawabnya. Nyengir jahat tanda kemenangan. Xixixi
Namun permasalahan tentang nama sanggha belum klir sampai disitu. Masih ada saja pihak-pihak yang merasa nama PSD Lena kurang keren. Kali ini adalah kalangan akademisi yang mempermasalahkan nama tersebut. Dari sangghaku memang ada sesosok manusia dengan penuh kreatifitas yang bercokol disana. Dia adalah Muhammad Hasan Ali, kawan sekaligus lawan di bidang akademik dan non akademik. Anak dari Pancur ini memang sangat sederhana dan apa adanya. Dialah yang kelak mengalahkan aku dalam pemilihan ketua OSIS di SMA Pamotan. Sehingga aku hanya mampu meraih wakil ketua OSIS. Namun begitu, kami tetaplah teman yang baik. Karena disaat tidak belajar, kita sering main futsal bareng, dan pernah juga satu tim futsal dalam membela kelas kami.

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...