Menjadi siswa kelas
III memang enak-enak gak enak dan susah-susah gampang. Dikelas III kita harus
benar-benar mempersiapkan diri untuk bisa sukses dalam ujian nasional. Hal yang
selalu menjadi momok bagi setiap remaja yang berstatus pelajar di seluruh
wilayah Indonesia raya merdeka-merdeka ini. Sama juga seperti kami waktu itu. selain
merasa sebagai murid paling senior, kami juga merasa kamilah yang berkuasa di
SMA. Dan, yang lebih mengenakkan adalah, adik-adik kelas tanpa dikomando ingin
mengenal kami. Entah dengan modus apa, tapi, yang jelas waktu itu banyak
adik-adik kelas (terutama kelas I) yang ingin mengenal kami lebih jauh. Karena
pada waktu itu baru merupakan awal-awal musim hp, maka salah satu medianya pun
tentu dengan menggunakan hp.
Tapi tidak semuanya menyenangkan ketika
adik-adik kelas begitu ngefans kepada kami. (kecuali aku yang gak punya fans
lho). Apalagi jika sampai membuat sang kakak kelas menjadi bingung dan
uring-uringan gara-gara sikap ngefansnya yang terbilang keterlaluan. Hal ini
juga yang dialami oleh Zaki, temen seangkatanku dan juga sahabatku yang
kadang-kadang juga berantem sama aku. Xixixixi
Ceritanya gini, ada seorang adik kelas
satu yang sangat ngefans dengan dia. Saking ngefansnya, dia sering kirim-kirim
SMS dan menelfon si Zaki. Namun, sepertimana orang-orang yang ngefans pada
pujaannya, kita sering menemukan si pengagum tidak mau mengakui jati dirinya.
Ini pun juga terjadi pada Zaki dan pengagumnya. Dia memperkenalkan diri sebagai
sesosok yang bernama ALEA PUTERI DEVITA ZAHRA. Dan aku yakin (Zaki malah pasti
lebih yakin lagi) jika nama itu bukanlah nama sebenarnya. Bisa dijamin, karena
setahuku nama orang di sekitar wilayah itu tidak ada yang seaneh dan sesemrawut
itu.
Awalnya sih Zaki biasa aja, tapi
lama-lama jadi gerah juga lho. Bayangkan, si cewek jadi-jadian yang bernama
Alea ini selalu SMS ataupun telepon si Zaki setiap saat. Bayangkan, waktu Zaki
sedang makan, tiba-tiba “titit… titit…” ada SMS masuk. Tentu dong dia makannya
jadi tersedak gara-gara kaget dengan suara SMS itu. kalo lagi Mandi, tiba-tiba
ada SMS masuk, dan pasti Zaki juga segera saja berlari dari kamar mandi tanpa
memakai apa-apa untuk mengechek SMS
itu. kali aja ada hal yang
penting. Ketika sedang tidur, pasti langsung terbangun, dan parahnya lagi,
adalah ketika Si Alea ini SMS ketika si Zaki sedang Sholat. Bisa dipastikan si Zaki akan Ruku’ atau Sujud sambil tangannya
sibuk mengechek SMS yang masuk. Benar-benar sangat menyusahkan kan??
Hal ini berlangsung sekian lama.
Berbulan-bulan tapi tidak sampai bertahun-tahun. Lama-lama si Zaki menjadi
gerah juga dengan fans misteriusnya yang satu ini. Sampai suatu hari, dia memanggil
kami semua untuk mendengarkan keluh kesahnya. Galau memang terlihat dari
wajahnya waktu itu. Bagaimana bisa orang setegas dia menjadi bahan
bulan-bulanan dari seorang fans yang dia sendiri tidak tahu kebenaran wujudnya.
Sewaktu jam istirahat, kami duduk melingkar didepan ruang kelas III IPA (sekarang
menjadi ruang kantor guru). Aku, I’am, Lena, Ris, Ndaluk, dan juga tentunya si Zaki
duduk seperti formasi orang yang sedang main kaertu atau dalam bahasa lain
sering disebut orang-orang inffris dengan istilah “Upyuk”. Atau, jika kebetulan
ada yang melihat kami dari jauh, pada waktu itu pastilah mereka mengira kami
sedang nonton bareng video bokep terbaru di hape yang biasanya dipasok oleh Lena..
“aku
bener-bener gerah dengan semua ini..” *Zaki membuka suara.
“apa
yang harus aku lakukan ini??”
Semua
terlarut dalam lamunan masing-masing. Mencoba memikirkan solusi yang terbaik
untuk mengatasi kegalauan dari si Zaki.
“aku
juga bingung Nyot..” *jawabku
“aku
masih bingung ndan...” * jawab Ris
“aku
juga” * dari Lena
“Idem”
* dari Ndaluk
“Aku
juga” *I’am
“haaaaahhhhh!!
Kalian semua kompak banget bingungnya!!” semprot Zaki.
“yang
kita lakukan sekarang ini adalah, kita harus memecahkan masalah yang aku hadapi
ini. Kita harus menemukan biang keladi, kita harus membongkar kedok dibalik
fans yang selalu menggangguku!!”
“iiiiyyyyyyaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!!!!”
jawab kami kompak.
“lalu
caranya gimana??” Zaki balik bertanya.
“gimana
kalo kita biarkan saja dulu?? Ntar juga kalo dia bosen, dia akan brenti sendiri
neror-neror gak jelas kayak gitu” *usulku.
“apa??
Dibiarin?? Bukankah beberapa bulan yang lalu kamu juga ngusulin ini?? Coba liat,
sekarang udah berapa bulan?? Udah hampir satu semester, tapi dianya gak
bosen-bosen SMS ma nelponin aku. Kalo dibiarin terus dia gak bosen-bosen,
bisa-bisa aku yang mati kaku ngadepin tu cewek...” *sewot.
“heeeeeeee......”
*aku Cuma nyengir karena Cuma ini yang bisa aku usulin dari dulu. Xixixixi
“gimana
kalo kita adakan sweeping??” * usul Lena. Aku heran sekaligus bangga. Karena aku
mendengar ada kata “sweeping” dalam kalimatnya Lena. Dan aku yakin, pasti dia Cuma
niru-niru kata itu dari berita kriminal. Dan untuk lebih tepatny, aku yakin dia
dapat kata-kata itu dari berita razia kost-kostan mesum.
“maksudnya???”
kami melongo dan masih abstrak dengan usulnya Lena.
“Gini,
kita kan Keren-keren, nanti kita adakan sweeping dengan cara kita tanyai
adek-adek kelas....”
“teruussssssss?????”
“kita
suruh ngaku, siapa yang SMSin dan nelponin Zaki.. gitu” *menerangkan dengan gaya
yang sangat-sangat sangat serius....
“apamuuuuuu!!!!!!!!!!!”
“Gubraakkkkkk!!!!!!!!!!!”
Kami semua sewot dengan apa yang diterangklan oleh
Lena. Sumpah, dia gak bakalan tahu, tingkat IQ nya seberapa dengan
mengungkapkan jawaban yang sangat aneh seperti itu. Coba deh, kita bayangin, misale
ada pencuri, terus tiba-tiba kita cegatin setiap orang terus kita tanyai, “kamu
maling sandalku yang warnanya ijo yang gedhe sebelah??” ccba bayangin..
kira-kira jawaban apa yang bakalan diterima. Kemungkinannya :
- Digampar karena nuduh sebagai maling
- Gak ngaku karena memang bukan maling
- Gak ngaku walo maling
- Bales nuduh kamu yang maling.
- Teriak-teriak biar orang-orang pada dateng dan gebukin kamu.
Nah, untuk kasusnya Lena, jawaban paling mungkin
adalah digampar!!! Karena apa?? Karena dari wajahnya saja kita sudah bisa tahu,
bahwa dia pantas buat digampar. (seperti dalam kasus siswa pinter vs siswa o’on)
Dan
sebagai makhluk yang berpendidikan, kami dengan sepakat, menolak usulan yang
diberikan Lena. Karena dengan nyata sudah bisa kita ketahui hasilnya jika kita
melakukan usulan dari Lena ini. Untuk kemudian, kami terdiam...
Apa yang terjadi kemudian?? Apakah fansnya si Zaki
berhasil ditemukan?? Dan apakah bisa diketahui siapa sebenarnya dia?? Kita tunggu
saja....