Wednesday, 10 April 2013

Metamorphosis : Prolog


PROLOG

Perubahan yang kita alami selalu terjadi tanpa kita ketahui tempat dan waktunya. Terkadang, kita berusaha untuk berubah, namun kita tak mampu mencapai perbuhan yang kita inginkan. Terkadang juga kita tidak menginginkan sesuatu untuk berubah, namun kenyataannya, justru perubahan-lah yang kita alami. Dan hidup selalu penuh dengan metamorphosis. Baik yang kita sengaja ataupun tidak. Metamorphosis pun bisa terjadi karena kita harus terpisah dahulu dengan keluarga yang dekat dengan kita. Namun, perubahan selalu menanti dan mengisi hari-hari kita...
@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@

CHAPTER I
THE BEGINNING (PERMULAAN)
“Hmmm… ini tampaknya yang akan menjadi tempatku selama tiga tahun ke depan..”
(aku bergumam dalam hati ketika turun dari bus dan memandang gerbang SMA Pamotan). Tapi kok gerbangnya gak necis gini ya?? Kok udah karatan?? (protes dalam hati).
“Hey!! Sedang apa kau disana??”
“Cepat dek!! Upacara pembukaan sudah mau mulai!!”
Tiba-tiba ada suara tanpa Rupa.
Tiarap!!
Merangkak!!
Dor, dor, dor!!
Brrrrrrmmmmmmmmmmmmmm!!!
Bum!!! Bumm!!!
Terdengar suara Ledakan yang keras, suara senapan, suara meriam, suara bom dan peluru berhamburan di sekitarku..
“Cepat dek, cepaaaattttt!!!”
Terdengar suara itu lagi..
Tiba-tiba… Siiiinnnnnnnngggggg…………. Glodak!! Ceplakkk!!!
Aku merasa tanganku panas.. oh, aku terkena peluru.. tanganku kena peluru nyasar!! Tolooonnngggg… toloooooonnnggggg…..
Jreeeeeennnggggg!!! Aku tersadar dari lamunanku.
“Ngapain gelimbungan disitu??” terdengar suara kakak tingkatku. Sambil memukul lenganku lagi.

“Ada perang kak..” jawabku sambil melihat orang itu. Terlintas wajah yang tidak lucu dengan penampilan yang lucu. Kulihat papan namanya “Trimo”. Nama yang irit.. xixixixi.. tapi bukan namanya yang membuat aku ingin tertawa, tapi penampilannya. Bajunya kebesaren, tapi celananya kekecilan. Dengan kepala yang lumayan besar, membuat bayanganku teringat pada sosok kecambah. Yang bagian atas gedhe, tapi yang bagian bawah mini. Ngek ngok… pengen tak guyu tenan. Oq..
“Ngapain cengengesan??” Tanya nya
“Ah, ndak apa-apa kak..” jawabku sambil nyengir.
“Kamu berani mencari masalah dengan senior ya dek??” (nadanya mulai marah)
“……..” (aku diam)
“Ambil posisi!! Push up sepuluh hitungan!!”
Mettong tenan ekkey, baru mau ikut kemah persami pertama di SMA aja udah dapat sarapan push up. Gimana dengan selanjutnya nanti?? Bisa-bisa aku diculik, dianiaya, terus
disiksa dengan cara jari-jariku diemutin satu persatu. Oh mai ghost.. tidak bisa kubayangkan jika aku sampai pulang hanya tinggal nama dan baju-bajuku tok yang pulang. Emaaaakkkk… helep miii….

Yups, itulah hari pertamaku ikut pramuka di SMA Pamotan, dimulai dengan penderitaan dan juga penuh dengan penganiayaan. Darah berceceran dimana-mana, ada daging yang terkoyak, bara api membara dan asap berkepulan. Arang-arang membara dinyalakan, suara orang-orang teriak-teriak, dan Wajar sajalah, kan waktu itu ada tukang sate yang lewat di depan Sekolahan.. Hekhekhek


No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...