PROLOG
Perubahan yang kita alami
selalu terjadi tanpa kita ketahui tempat dan waktunya. Terkadang, kita berusaha
untuk berubah, namun kita tak mampu mencapai perbuhan yang kita inginkan.
Terkadang juga kita tidak menginginkan sesuatu untuk berubah, namun kenyataannya,
justru perubahan-lah yang kita alami. Dan hidup selalu penuh dengan
metamorphosis. Baik yang kita sengaja ataupun tidak. Metamorphosis pun bisa
terjadi karena kita harus terpisah dahulu dengan keluarga yang dekat dengan
kita. Namun, perubahan selalu menanti dan mengisi hari-hari kita...
@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
CHAPTER
I
THE BEGINNING (PERMULAAN)
“Hmmm…
ini tampaknya yang akan menjadi tempatku selama tiga tahun ke depan..”
(aku bergumam dalam hati
ketika turun dari bus dan memandang gerbang SMA Pamotan). Tapi kok gerbangnya
gak necis gini ya?? Kok udah karatan?? (protes dalam hati).
“Hey!! Sedang apa kau disana??”
“Cepat dek!! Upacara
pembukaan sudah mau mulai!!”
Tiba-tiba ada suara tanpa
Rupa.
Tiarap!!
Merangkak!!
Dor, dor, dor!!
Brrrrrrmmmmmmmmmmmmmm!!!
Bum!!! Bumm!!!
Terdengar
suara Ledakan yang keras, suara senapan, suara meriam, suara bom dan peluru
berhamburan di sekitarku..
“Cepat dek,
cepaaaattttt!!!”
Terdengar suara itu lagi..
Tiba-tiba…
Siiiinnnnnnnngggggg…………. Glodak!! Ceplakkk!!!
Aku merasa tanganku
panas.. oh, aku terkena peluru.. tanganku kena peluru nyasar!! Tolooonnngggg…
toloooooonnnggggg…..
Jreeeeeennnggggg!!! Aku
tersadar dari lamunanku.
“Ngapain gelimbungan
disitu??” terdengar suara kakak tingkatku. Sambil memukul lenganku lagi.
“Ada perang kak..” jawabku
sambil melihat orang itu. Terlintas wajah yang tidak lucu dengan penampilan
yang lucu. Kulihat papan namanya “Trimo”. Nama yang irit.. xixixixi.. tapi
bukan namanya yang membuat aku ingin tertawa, tapi penampilannya. Bajunya
kebesaren, tapi celananya kekecilan. Dengan kepala yang lumayan besar, membuat
bayanganku teringat pada sosok kecambah. Yang bagian atas gedhe, tapi yang
bagian bawah mini. Ngek ngok… pengen tak guyu tenan. Oq..
“Ngapain cengengesan??” Tanya nya
“Ah, ndak apa-apa kak..”
jawabku sambil nyengir.
“Kamu berani mencari
masalah dengan senior ya dek??” (nadanya mulai marah)
“……..” (aku diam)
“Ambil posisi!! Push up
sepuluh hitungan!!”
Mettong tenan ekkey, baru
mau ikut kemah persami pertama di SMA aja udah dapat sarapan push up. Gimana
dengan selanjutnya nanti?? Bisa-bisa aku diculik, dianiaya, terus
disiksa
dengan cara jari-jariku diemutin satu persatu. Oh mai ghost.. tidak bisa
kubayangkan jika aku sampai pulang hanya tinggal nama dan baju-bajuku tok yang
pulang. Emaaaakkkk… helep miii….
Yups,
itulah hari pertamaku ikut pramuka di SMA Pamotan, dimulai dengan penderitaan
dan juga penuh dengan penganiayaan. Darah berceceran dimana-mana, ada daging
yang terkoyak, bara api membara dan asap berkepulan. Arang-arang
membara dinyalakan, suara orang-orang teriak-teriak, dan Wajar sajalah, kan waktu itu ada tukang sate yang
lewat di depan Sekolahan.. Hekhekhek
No comments:
Post a Comment