CHAPTER II
DEFENCELESSNESS
(KEPASRAHAN)
Sebagai
tamu ambalan, memang gak ada lagi istilah tawar menawar dengan kakak senior.
Semua perintah mereka wajib dijalankan, dan tidak ada belas kasihan jika kita
membuat kesalahan. Termasuk dengan aku, aku harus rela wajah imut-imutku kena
debu, kena panas, dan juga kena cubit kakak-kakak senior cewek. (ngayal). Aku
tergabung dengan sanggha Gatot Kaca, jujur, aku agak males gabung dengan
Sanggha ini. Bukan kenapa sih, tapi di sanggha ini juga dimasuki oleh seorang makhluk
yang bernama “Leles”. (Xixixixi. Becanda bang bro. Leles adalah sahabatku yang
dari SMP dulu pernah kemah bareng. Tahun 2001/2002, kita pernah sama-sama
mewakili Ranting Sedan dalam Lomba Tingkat III di Sumber. Meski kita berbeda
sekolah, aku SMP dan Dia MTs, tapi hati kita menyatu. Ibarat saudara kembar,
kita memang sama. Yakni sama-sama cowok. Yang membedakan Cuma satu hal,
yakni, aku ganteng dan dia tidak
ganteng gitu aja.). Tapi gimanapun, aku tetap harus ikut bergabung dengan
teman-teman yang sudah ditentukan oleh pihak DKA SMA Pamotan. Dan jadilah, pada
kemah Penerimaan Tamu Ambalan tersebut, aku harus berduaan dengan Leles Terus.
@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@@
No comments:
Post a Comment