Wednesday, 24 April 2013

Metamorphosis : Terkutuklah Engkau

-->
CHAPTER IV
THE ACCURSED NIGHT (MALAM TERKUTUK)
Malam hari, setelah semua acara penggodokan selesai, kami bersiap untuk istirahat. Nyaman sekali rasanya saudara-saudara!! Rasanya surga dunia!! Benar-benar tak bisa kubayangkan, betapa enaknya bisa lepas dari jerat narkoba, huwehh, jerat kakak-kakak senior yang rata-rata galak itu. Tendaku kebetulan terletak disebelah timur lapangan (sekarang lapangan bola di sebelah selatan). Dan berjejer dengan tendaku, tenda-tenda yang lain dari sanggha lain. Sebelum tidur, aku sempatkan untuk berbincang sejenak dengan teman-teman baruku.
          Tiba-tiba…
“Bangsattt!!” (arti asline sih kutu busuk, tapi ini juga fasih diucapkan sebagai makian)
“Bedebahhh!!” (kalo ini arti asline gak tahu lho..)
“Jahannam!!” (ini setauku sih nama neraka. Tapi kok yo disebut-sebut??)
“Dasar Bajingan Tengik!!” (pengen ketawa aku mendengar kata-kata ini. Coba bayangkan, bagaimana perasaan dari si bajingan. Sebagai bajingan sejati, tentu dia akan terluka hatinya. Bajingan saja sudah sangat memperihatinkan. Apalagi jika dia Juga Tengik?? Pasti dia beban moral dan beban mental pada saat beraksi. karena setiap kali beraksi, para korbannya pasti pada nutupin hidung karena takut terkena bau tengik dari si bajingan)
“Kamprettt!!” (ini nama binatang lho. Masih family dari kelelawar. Dalam kamus bahasa inggris, ini biasa disebut sebagai “small bat” atau kelelawar kecil. Hewan ini merupakan bagian Dari keluarga kalong. Nama ilmiahnya adalah kalongus cilikus kampretensis lowoae.)

“Hasssyyyeeeemmmbbbb!!” (fasih bangetttt)
“Inlander!!!” (ini pisuhan kumpeni dalam bahasa belanda. Artine pribumi, dan biasa digunakan untuk menyebut rakyat Indonesia dengan tujuan merendahkan)
Terdengar suara gaduh dan umpatan yang saling bersambung. Dengan menahan geli, aku bangun dan mencari tahu apa yang terjadi. Apakah Belanda datang menyerang?? Apa ada gempa bumi yang dahsyat?? Apa ada pemberontakan dari siswa baru karena dianiaya oleh kakak senior?? Tak tahulah aku..
          Owhh… aku kaget, aku terkejut, aku shock, aku surprise melihat tenda yang ada di depan tendaku. Kulihat para penghuni tenda itu menggelepar diluar. Mereka terlihat kuyu. Aku yakin, Belanda pasti melakukan agresi Militer yang ke 3, dan sasarannya tepat di tenda depan tendaku. Aku harus bangkit, aku harus bergerak, aku harus mengangkat senjata!! Agresi belanda harus dilawan!! Merdeka atau mati!! Majuuuuu!!! Serbuuuuu!!!

          Ceplak!! Hadooohhhh!! Aku berteriak dan tergugah dari lamunanku lagi..
“Ngapain Ngak??!!” lagi-lagi terdengar suara itu. Dan lagi-lagi suarane Leles yang kudengar.
“Depan tenda itu ada apa? Kok pada keluar gitu anak-anake”
“Ada serangan Ngak”
“Wew…” (bener dugaanku.. pasti Belanda yang datang menyerang)
“Iku lho.. ada anak yang buang gas.. kentut Ngak.. kentut..”
“Ha??”
“Aku tadi baru kesana, baune sungguh luar biasa!!”
“Luar biasa gimana??”
“Benar-benar penuh motivasi baune. Super Sekali Saudara (menirukan gaya Mario Teguh di salah satu acara yang disiarkan di stasiun Mentol Tipi).
Pasti tu anak nahan sakit perut mulai tadi siang. Lihat tuh, temen-temene yang lain aja sampai ngumpat-ngumpat dan ngos-ngosan nahan napas. Sampai pada keluar tenda demi menghindari gas beracun itu..”
“Lalu??”
“Gak ada lalu-lalu Ngak.. emang sangat luar biasa kemampuan tu anak dalam mengentuti teman yang lain..”
“Bau-an mana ma kentutmu??”
“Tetep bauan aku dung Ngak, kentutku yang paling luar biasa. wakakakakaka” sambil nyengir, dia membanggakan kentut yang dia punya. Busyet deh, kentut aja dibanggain. Apalagi jika dia punya barang yang lebih keren dikit?? Pasti banggainnya kayak punya dunia seisinya. Jujur, waktu itu aku sangat khawatir banget. Bukan karena apa-apa sih, tapi aku khawatir karena setenda dengan soulmate-ku itu. Aku bahkan sudah membuat rencana besar yang tak kasih judul operasi “Escape From the Hell of Kentut” (kabur dari neraka kentut). Jika saat aku tertidur, dan dalam tenda terdengar bunyi “psssstttt”, atau “chesssss” atau “piuttttt” atau “preeeetttt” atau “ttiiiiiiiittt” atau bahkan mungkin “brat, bret, brot”, maka aku akan langsung kabur dan gak akan kembali tidur didalam tenda. Tapi untunglah, aku masih dilindungi oleh Tuhan semesta alam. Sampai aku terbangun, aku tidak mendapati Leles kentut didalam tendaku. Karena setiap kali mau kentut, Leles akan keluar dan terkadang masuk ke tenda teman-teman yang lain untuk membagikan kentutnya disana. Hehehehe

No comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...