TINGKAH
PARA PENDERITA
Menjadikan Patah Hati Sebagai Motivator
Hal lain yang perlu dibahas disini
adalah tentang tingkah orang yang patah hati. Jika kebanyakan dari cewek yang
patah hati pasti menangis, berbeda dengan cowok yang lagi patah hati gara-gara
cintanya pupus. Aku malah jadi keinget dengan teman-temanku yang sedang patah
hati dulu. Mereka menelurkan berbagai sikap dan tingkah yang sangat lucu.
Kecuali aku yang punya wajah unyu-unyu banget, teman-temanku juga punya wajah
unyu-unyu, tapi gak pake banget. Jadi unyu-unyu saja.
Seperti
yang dialami temanku waktu eSeMaA dulu. Aku punya teman seangkatan yang namanya
Agus. Dia naksir dengan teman sekelasnya. (tentunya yang dia taksir jenis
kelaminnya cewek). Dia sudah berusaha semaksimal mungkin buat dapat perhatian
tu cewek. Tapi sayange si cewek gak ngerespon sama sekali. Dia mulai
lirik-lirik tu cewek, eh, jawab si cewek malah gini “mata kamu juling ya??”.
Gubraakkkk!!!
Trik
selanjutnya yang dia lakukan adalah dengan selalu terlihat eksis di depan cewek
itu. Bahkan saking kepengen terlihat eksisnya, dia selalu mengacungkan jari
ketika diminta mengerjakan soal-soal yang diberikan gurunya, padahal secara de
facto, dia tidak paham dengan pelajaran apa yang dibahas karena pikirannya
selalu tertuju ke arah cewek yang duduk beberapa deret di depannya. Nah lho??
Trik
berikutnya adalah (ini diberikan oleh teman-teman), dia tidak lagi agresif, dan
disarankan selalu menebar senyum ketika si dia lewat. Nah, tau jawaban si cewek
apa waktu disenyumin?? “gila ya mas??”. Tuh kan?? Gimana coba kalo gitu.
Meski
harus menerima sakit ati berkali-kali, ternyata si Agus tidak menyerah, setelah
didesak oleh teman-teman, akhirnya aku membantu dia dengan membuatkan
puisi-puisi untuk diberikan kepada gebetannya itu. 3 puisi berjalan dengan
lancar, dan Agus memintaku untuk membuatkan surat pernyataan cinta yang akan
diberikan kepada temen sekelasnya itu. Oke, aku buatkan. Tapi, tidak menjamin
bakal diterima. Aku bilang gitu.
Akhirnya
jadi juga surat yang aku janjikan itu. Dengan semangat ’49 (semangat pengakuan
kedaulatan dari belanda ke RI), dia memberikan surat itu ketika bubaran
sekolah. Diluar dugaan, surat itu, diterima oleh si cewek, tapi si cewek tidak berkata apa-apa.
Keesokan
harinya....
Aku kaget
melihat wajah Agus yang sembab dan mendayu-dayu. Aku tanya, apakah gerangan
yang terjadi kepadanya?? Dia menjawab, aku ditolak lagi.. aku patah hati..
(sambil memberikan sepucuk surat kepadaku. Ternyata itu adalah surat yang aku
buat, dan ada tambahan di bawahnya). Aku baca, dan tidak kutemukan banyak
tulisan, kecuali kalimat : “maaf, aku gak boleh pacaran”.
Wajahku
menoleh lagi kepada Agus. Dan terlihat wajah-wajah yang kuyu patah hati itu.
Dengan mirip adegan di pilem-pilem laga, dia menggeram. Katanya: “aku
bersumpah, aku gak akan pacaran lagi kalo gak sama dia”. Kemudian dia beranjak,
dan aku ikuti dia menuju ke arah Temanku. Sebut saja si Leles. Belum sempat
duduk, dia langsung berbincang dengan leles.
Agus :
les, Punya Tali??
Leles :
tali apa Gus?
Agus :
tali apa sajalah. Aku mau bunuh diri.
Leles :
ha?? (kaget)
Agus : aku patah hati. aku mau bunuh diri. Udah gak ada lagi
artinya aku hidup di dunia.. Ingat pesenku ini.
Leles :
he?? (tambah bingung)
Agus : nanti kalo aku sudah mati, bilang sama (...sensor....),
kalo aku sayang banget sama dia.
Leles :
........ (gak jawab, Cuma nyengir)
Agus : nanti kalo aku sudah mati, kuburin aku di bawah pohon
depan kelas 1.1 (dulu kelasnya Agus dan Gebetannya Agus memang dikelas 1.1).
biar setip hari dia bisa melihat kuburanku, dan dia sadar kalo aku mati karena
dia!! (dengan berapi-api)
Lihat,
betapa patah hati bisa membuat orang lupa dengan segalanya dan nekad melakukan
hal-hal yang menyeramkan seperti itu. Tapi untungnya Agus tidak jadi melakukan
Bunuh diri karena sadar ternyata mati itu gak enak. Gak makan, gak minum, dan
bubuknya di tanah. Belum lagi nanti kalo dia masuk neraka. Bukane apa-apa sih,
tapi wajah-wajah seperti Agus memang susah buat masuk ke Surga kok. (heee....)
Sayang Tidak Bersama dengan Agus |
Akhirnya Agus gak jadi bunuh
diri, dan dengan semangat patah hatinya itu, Agus membentuk organisasi yang
sangat keren di eSeMaA Pamotan, dia memproklamasikan GPPH (Gerakan Pemuda Patah
Hati) pada 07 Juli 2004 dengan semboyan “No Woman, No Cry, No Broken Heart”,
dan dia mengangkat dirinya menjadi ketua umum organisasi itu. (Anggotane
kebanyakan belum punya pacar dan gak laku-laku. Seperti Agus, Leles, Bayu,
Zaki, I’am, Nanda, dan Tsania). Program kerja utamanya adalah menghidupkan
majalah dinding sekolah yang sudah mangkrak selama bertahun-tahun. Dengan
dibina Pak Cahyo, Guru BK eSeMaA, Agus dan kawan-kawan dipercaya untuk
menghidupkan Mading dan alhamdulillah, mereka bisa menghidupkan mading dan
mengisinya dengan pemikiran-pemikiran khas anak muda. Nah, itulah Agus, yang
mengubah rasa Patah Hatinya menjadi suatu penyemangat untuk berkarya. (Terima
kasih untuk adek-adek eSeMaA Pmotan, yang sekarang bergabung dan mengikuti
ekstra Majalah dinding. Karena tanpa sadar, kalian telah meneruskan semangat
patah hatinya si Agus tahun 2004 dulu.)
No comments:
Post a Comment